Bisnis.com, Jakarta – Harga emas global naik ke level tertinggi sepanjang masa pada Kamis (18/7/2024) di tengah optimisme penurunan suku bunga Federal Reserve AS dan melemahnya dolar.
Di pasar spot, emas turun sekitar 0,6 persen per ounce menjadi $2,482.29 karena keuntungannya. Harga emas AS ditutup naik 0,3 persen pada $2,459.90 per ounce.
“Ekspektasi bahwa kita sudah dekat dengan penurunan suku bunga The Fed dan kita telah melihat bahwa dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih lambat, yang bersamaan dengan melemahnya dolar, merupakan faktor pendukung utama di balik pergerakan emas ini,” kata David. Meagher, direktur investasi dan perdagangan alternatif di High Ridge Futures, dikutip dari Reuters.
Semakin banyak pengambil kebijakan The Fed mengatakan mereka merasa semakin yakin bahwa laju kenaikan suku bunga berada pada jalurnya setelah angka yang lebih tinggi dari perkiraan pada awal tahun.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan waktu penurunan suku bunga bank sentral AS “segera terjadi”, namun ketidakpastian mengenai arah perekonomian membuat tidak jelas kapan penurunan suku bunga akan dilakukan.
Data menunjukkan bahwa output di pabrik-pabrik AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Juni, berkontribusi terhadap pertumbuhan output yang kuat pada kuartal kedua.
Pasar sekarang melihat peluang 98% penurunan suku bunga AS pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool Membuka Tab Baru.
Suku bunga rendah menurunkan opportunity cost memegang emas non-produksi dan membebani dolar, sehingga membuat emas lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Mata uang tunggal AS melemah 0,5% ke level terendah hampir empat bulan terhadap sejumlah mata uang.
Di tempat lain, perak turun 3,7% menjadi $30,21 per ounce. Platinum turun 0,4% pada $996,30 dan paladium turun 0,5% pada $953,93.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel