Bisnis.com, JAKARTA – Usai pimpinan pusat Muhammadiyah (PP) mentransfer dana simpanan dan pendanaan dari PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk. (BRIS) atau BSI hingga bank syariah lainnya, ada kabar salah satu lembaga syariah terbesar di Indonesia akan membuat bank syariah besar.

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, wacana ini sebenarnya berkembang di kalangan warga dan pimpinan Muhammadiyah. Keinginan adanya bank syariah yang dikuasai Muhammadiyah sudah ada sejak lama.

“Ini bukan gagasan atau gagasan baru, melainkan gagasan lama,” kata Anwar kepada Bisnis, Rabu (3/7/2024).

Sebagai referensi, Muhammadiyah pernah memiliki bank umum pada tahun 2002, Bank Persyarikatan Indonesia (BPI). Namun dalam perkembangannya, kondisi bank tersebut semakin terpuruk hingga diambil alih oleh Bank Bukopin. 

Saat ini, menurut Anwar, Muhammadiyah terus berkontribusi dalam pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia. “Untuk itu, Muhammadiyah membangun beberapa BPR [bank ekonomi rakyat] dan kini sudah diubah menjadi BPR Syariah,” ujarnya.

Sementara itu, Muhammadiyah saat ini belum bisa membangun kembali bank umum seperti yang dilakukan pada tahun 2002 bersama BPI. “Namun pemikiran ke arah itu [memiliki bank umum] sudah ada sejak lama,” kata Anwar.

Perbincangan mengenai pendirian kembali bank syariah di bawah naungan Muhammadiyah muncul seiring dengan adanya pengalihan dana Muhammadiyah dari BSI ke bank syariah lainnya.

Distribusi surat PP Muhammadiyah tentang konsolidasi keuangan di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) tertanggal 30 Mei 2024.

Dalam surat tersebut terdapat permintaan rasionalisasi uang simpanan dan pembiayaan di BSI kepada bank syariah lain, seperti Bank PT KB Bukopin Syariah, PT Bank Mega Syariah, PT Muamalat Bank Indonesia Tbk., dan lainnya.

Anwar Abbas mengatakan PP Muhammadiyah memiliki komitmen besar dalam mendukung perbankan syariah di balik instruksi transfer uang dari BSI. Oleh karena itu, partai terus melakukan rasionalisasi dan konsolidasi permasalahan keuangannya. 

“Hal ini dilakukan agar Muhammadiyah dapat berkontribusi dalam menciptakan persaingan yang sehat antar bank syariah yang ada, apalagi dunia perbankan syariah terhubung dengan Muhammadiyah,” ujarnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu (5/6/2024). 

Muhammadiyah pun mulai mengalihkan dananya dari BSI sesuai instruksi dalam surat edaran tersebut. Berdasarkan pemberitaan Bisnis, Pengurus Daerah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), misalnya, sudah mulai menyalurkan dana AUM secara bertahap.

PWM Jabar juga menggelar rapat pleno tindak lanjut instruksi PP Muhammadiyah mengenai transfer dana dari BSI ke bank syariah lainnya.

Sementara itu, langkah terbarunya, PP Muhammadiyah juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Bank BCA Syariah di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan MoU ini akan berdampak, yakni meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Menurutnya, tujuan peningkatan taraf hidup masyarakat seringkali terabaikan.

Ia pun berpesan kepada perbankan, khususnya bank BUMN, untuk mengingat hal tersebut. “Esensi dan eksistensi perbankan harus diciptakan kembali agar penyalurannya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (2/7/2024).

Haedar mengatakan, negara diharapkan hadir dan mengatur sedemikian rupa agar perbankan bisa mewujudkan hal tersebut.

Diharapkan semua pihak mau mewujudkan hal tersebut, sayangnya banyak pihak yang mempunyai dinamika tersendiri sehingga berdampak pada lupa akan tujuan awal. “Konsekuensinya bukan pada banyak orang, tapi pada segelintir orang,” tambahnya.

Dijelaskannya, Muhammadiyah dalam sistem atau penataan birokrasi mendorong perbankan untuk menerapkan sistem manajemen yang baik dan bermanfaat dalam menjalankan birokrasinya.

“Muhammadiyah lebih memilih sistem yang dikelola dengan baik dan profesional. Tunjuk orang sesuai ahlinya, kalau persoalan tidak dilimpahkan ke ahlinya akan menimbulkan kehancuran,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel