Bisnis.com, JAKARTA – Institute for Economic and Financial Development (Indef) mengingatkan pengurus Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) agar lebih berhati-hati dalam menghadapi tantangan produksi kacang-kacangan dan harga kedelai yang lebih berbahaya secara geopolitik. . di Timur Tengah yang belum mereda.

Ekonom Indef Nailul Huda menilai, berbeda dengan beras, kedelai bukanlah kebutuhan pokok masyarakat. Namun, lanjutnya, jika bahan pangan tersebut ditarik dari pasaran dan harganya dinaikkan, maka pemerintah akan kesal dan mendapat tekanan dari produsen tahu dan tempe.

Huda mengatakan, kejadian ini terjadi beberapa tahun lalu, dimana harga kacang kedelai mencapai antara Rp 135.000 hingga Rp 145.000 per kilogram. Setelah hilangnya kedelai, produksi tempe, yang sangat erat hubungannya dengan kota, dihentikan.

“Akindo harus mencermati dan lebih berhati-hati, karena tantangan ke depan akan semakin berat. Situasi Timur Tengah yang semakin memanas serta perang yang tiada henti antara Rusia dan Ukraina akan mempengaruhi harga kedelai di pasar dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/10/2024).

Meski menghadapi tantangan ke depan, Presiden Jenderal Akindo Hidayatullah Suralaga menekankan pentingnya kolaborasi dan mengajak pelaku industri kacang lainnya untuk ikut mendorong pemerintah agar kebijakan yang dikeluarkan lebih efektif dan akurat.

Selain itu, Akindo juga berkomitmen mendukung program pemerintah untuk menjaga keberlanjutan pasokan kedelai guna mencapai ketahanan pangan nasional.

Sementara itu, jika ditilik dari data Badan Pangan Nasional (Bapanas), sebagian besar produk pangan di rata-rata tingkat eceran nasional mengalami kenaikan harga dibandingkan hari sebelumnya. Hanya beras, kedelai, bawang merah, cabai, dan tepung terigu yang mencatatkan penurunan harga pada Senin (7/10/2024).

Berdasarkan dashboard harga Bapanas, Senin (7/10/2024), tercatat harga berbagai jenis beras mengalami penurunan. Pada pagi hari, harga beras tinggi Rp 15.120 per kilogram, turun 2,58% dari hari sebelumnya. Harga beras medium turun signifikan sebesar 3,46% menjadi Rp13.100 per kilogram dan harga beras SPHP turun 1,27% menjadi Rp12.410 per kilogram.

Harga kedelai kering impor di tingkat eceran ditetapkan Rp10.470 per kilogram atau turun 2,70%. Harga bawang merah Rp 27.490 per kilogram atau turun signifikan 3,27%, sedangkan bawang putih masih dijual Rp 39.660 per kilogram.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel