Bisnis.com, Jakarta – Kepala Badan Pengawasan dan Pembangunan Keuangan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh menyoroti lembaganya berhasil menghemat dana masyarakat hingga Rp 78,68 triliun sejak 2020 hingga kuartal I 2024.

Hal itu dilakukan di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan keberhasilan koordinasi Dewan Pengawasan Intern Pemerintah Pusat di Istana Negara, Rabu (22/5/2024).

“Kita telah menghemat aset keuangan masyarakat sebesar Rp78,68 triliun, negara telah menghemat Rp192,93 triliun dan mengoptimalkan pendapatan masyarakat senilai Rp38,75 triliun dengan total kontribusi fiskal sebesar Rp310,36 triliun,” ujarnya dalam keterangannya

Apalagi, Ateh menyebut lembaganya hanya mendukung 204 Proyek Strategis Nasional (PSN).

Apalagi, kata Ateh, tracking tidak hanya meningkatkan pembangunan fisik. Namun hal ini juga membantu proyek menciptakan nilai lain, seperti meningkatkan mobilitas. Mengurangi biaya logistik dan meningkatkan aktivitas ekonomi.

Menurut dia, pihaknya tidak hanya mengurus aspek finansial proyek pembangunan. Sementara itu, ia juga memantau efektivitas pembangunan di berbagai bidang pembangunan. Dan selalu jadikan diri Anda bagian dari solusi.

Di sisi lain, lanjut Ateh, BPKP juga mengumumkan masih adanya ruang perbaikan dan percepatan di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

BPKP mengatakan Ateh yakin memberikan formula yang tepat Perencanaan yang baik dengan tujuan yang terukur Pengendalian pelaksanaan proyek Selain itu, pemantauan dan evaluasi hasil untuk menjaga manfaat proyek juga penting.

“Hasil pemantauan BPKP di ketiga daerah menunjukkan fenomena permasalahan serupa berupa koordinasi kelembagaan dan koordinasi program antara lembaga pusat dan daerah yang masih perlu ditingkatkan. Masalah pemutakhiran, integrasi, dan verifikasi data masih menjadi akar permasalahan,” pungkas Ateh.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.