Bisnis.com, JAKARTA – Orang kaya raya Hermanto Tanoko dengan gamblang menyatakan telah mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBK. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) masih menunjukkan tanda-tanda pemulihan sejak awal tahun. Lantas mengapa penggabungan kedua saham bank ini menarik?

Harmanto Tanoko mengatakan pihaknya sedang melirik saham-saham bank jumbo seperti PT Bank Negara Indonesia TBK. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) memiliki valuasi yang menarik. 

“BBNI bagus kan? Di antara Big 4, BBNI yang paling menarik nilainya. Dan BBRI juga yang paling banyak anjlok. populer.” 

Setelah rencana pembelian saham kedua bank tersebut terkonfirmasi, bos Cat Avian mengaku sudah mengumpulkan saham tersebut. “Kami berhasil,” lanjutnya.

Sementara itu, Analis Ciptadana Securitas Arif Budiman mengatakan, risetnya menunjukkan minat investor asing terhadap saham BBRI dan bank besar lainnya kembali muncul pada awal Juli. 

“Investor juga harus mencermati laporan pendapatan bank kuartal II-2024 yang mungkin menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan pendapatan,” kata Ariff.

Ia mengamati, berlanjutnya penguatan IHSG di bulan Juli terutama didorong oleh kembalinya minat investor asing terhadap saham-saham bank besar seperti BBRI. Tiga bank terbesar di Indonesia, BBCA, BBRI dan BMRI, mencatatkan pembelian bersih asing sebesar IDR 1,9 triliun pada minggu pertama bulan Juli. 

Untuk BBNI, analis riset ritel CGS International Securitas Andrean A. Saputra mengatakan katalis BBNI berasal dari data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), prospek kenaikan suku bunga, dan usulan Presiden Joko Widodo untuk memperpanjang diskon kredit yang terkena dampak COVID. 19. 

Secara teknikal, CGS International Securitas menilai saham BBNI masih menjadi saham yang sangat menarik saat ini. CGS International Sekuritas masih melihat peluang bagi BBNI untuk terus melanjutkan kekuatannya. 

Rekomendasi beli di BBNI dengan target harga Rp 5.700, kata Andrian, Selasa (7 Sep 2024).

Level support terdekat untuk saham BBNI adalah Rp 4.450, lanjutnya. CGS International Sekuritas masih melihat ruang bagi BBNI untuk terus menguat selama masih bertahan di atas level Rp4.550.

Sedangkan pada penutupan perdagangan Senin kemarin (7 Agustus 2024), harga saham BBRI ditutup melemah di Rp 4.750 per saham. Harga saham BBRI mencapai level terendah tahun ini di Rp 4.090 dan level tertinggi di Rp 6.450.

Hingga saat ini investor asing masih menjual BBRI senilai Rp 16,71 triliun. Sedangkan investor asing melakukan net buy Rp 518,7 miliar pada sepekan lalu. 

Senada dengan BBRI, harga saham BBNI ditutup melemah 0,64% menjadi Rp 4.670 pada perdagangan Senin (7 Agustus 2024) kemarin. Harga saham BBNI mencapai titik terendah tahun ini di Rp 4.260 per saham dan tertinggi di Rp 6.250 per saham.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih asing BBNI sebesar Rp 829,8 miliar hingga saat ini. Sementara investor asing mencatatkan net jual asing sebesar Rp 154,81 miliar di seluruh pasar saham BBNI dalam waktu kurang dari sepekan.

—————

Disclaimer: Berita ini tidak dimaksudkan sebagai rekomendasi untuk membeli atau menjual saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya terserah pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.