Bisnis.com, Jakarta – Tim Pusat Batubara dan Sumber Daya Mineral Panas Bumi (PSDMBP) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencurigai adanya mineral strategis litium dan litium di beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Boron.
Terkait hal tersebut, rombongan perwakilan Pemerintah Daerah (Pemda) Grobogan, Jawa Tengah, mengunjungi Kantor Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP), Bandung pada Jumat (17/5/2024).
Ketua PPSDMB Agung Pribadi mengatakan, pihaknya telah melakukan kunjungan lapangan ke Grobogan, Jawa Tengah sepanjang tahun 2023 bersama Eramet. Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk ‘berbagi pengetahuan tentang cara pengambilan sampel untuk analisis litium.
“Dalam field trip juga dilakukan pengambilan sampel air dan tanah di lima lokasi, antara lain: Bledag Kuu, Bledag Kangring, Krewek, Jono dan Bledag Kesongo,” kata Agung dalam siaran persnya, Minggu (19/5/2024).
Agung mengatakan, sampel air yang diambil dari Bledag Kuu dan Bledag Kangkring adalah air yang keluar dari lumpur gunung berapi yang dikumpulkan hanya satu hari, kemudian dikumpulkan selama dua hari dan sisa air tanpa kristal berubah menjadi garam.
“Setelah dilakukan pengujian, air lumpur gunung api Bledug Kuwu memiliki kandungan litium 103 – 111 ppm dan boron 464 – 534 ppm. Sedangkan air limbah tambang garam memiliki kandungan litium 1059 – 1110 ppm dan boron 26781. Tanah ppm pada lumpur tersebut sampel, kadar litium 115 ppm,” kata Agung.
Sedangkan air lumpur gunung Bledug Cangkring mengandung litium 21 – 49 ppm dan boron 177 – 339 ppm. Sedangkan air limbah tambang garam memiliki kadar litium antara 266 hingga 612 ppm dan kadar boron antara 1341 hingga 1928 ppm. Pada sampel tanah, kandungan litiumnya 113 ppm.
Selain itu, sampel air di daerah Crevec mengandung 26 – 27 ppm dan boron 165 – 182 ppm, sampel air di daerah Jono yaitu air sumur dari tambang garam masyarakat mengandung kandungan litium 4. ppm dan boron 163 ppm.
Kemudian dari kawasan Bledag Kesongo, sampel air memiliki kadar litium 56 ppm dan boron 17 ppm. Dalam sampel tanah, kadar litium adalah 94 ppm.
Tim PSDMBP menyimpulkan, kadar litium dan boron meningkat signifikan setelah garam mengkristal, sehingga bisa menjadi sumber litium dan boron baru. Kadar litium yang tinggi ini menjadi rekomendasi penelitian tahap selanjutnya yaitu eksplorasi. kajian geofisika,” pungkas Agung.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel