Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, sistem layanan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 berdampak pada 84,75% instansi pengguna per 26 Juni 2024 yang terdampak mulai bulan Juni. Dia sedang melakukannya. 20 2024.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Setiyadi mengatakan 84,75% setara dengan 239 instansi pengguna yang terdampak.

“Layanan PDNS 2 per 26 Juni 2024, 30 kementerian/lembaga, 15 provinsi, 148 kabupaten, dan 48 kota menjadi instansi yang terdampak. Total ada 239 orang yang terdampak, kata Budi dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan BSSN di Kompleks Senyan, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Di sisi lain, Budi mengatakan, instansi pengguna yang tidak terdampak pelayanannya akibat penyimpanan listrik di PDNS 2 meliputi 21 kementerian/lembaga, 1 provinsi, 18 kabupaten, dan 3 kota sehingga totalnya tidak hanya 43 instansi pengguna yang pelayanannya tidak terpengaruh server PDNS 2 down.

“Instansi pengguna jasa tidak terpengaruh karena data yang disimpan di PDNS2 hanya data cadangan,” jelasnya.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan ada lima layanan yang termasuk instansi pengguna yang berhasil memulihkan layanan. Rinciannya adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan (layanan perizinan acara), Kementerian Hukum dan HAM (layanan keimigrasian), LKPP (layanan SIKAP), Kementerian Agama (SIHAL), dan Pemerintah Kota Kediri (ASN). ). Digital). ,

Budi menegaskan, jika dilihat dari analisis dampaknya, matinya server PDNS2 akan berdampak pada dua hal, yakni signifikan dan besar.

Jika terjadi dampak yang parah, kata Budi, dapat terjadi gangguan total atau sebagian pada fungsi inti sistem, hilangnya data, dan ketidakmampuan mengakses mesin virtual. Sekali lagi, layanan dan keuangan terkena dampaknya dan setiap penyewa terkena dampaknya.

Sedangkan dampak besarnya berupa kegagalan fitur namun tidak berdampak pada layanan maupun aplikasinya. Dimana aplikasi memiliki performa yang rendah dan hal ini berdampak pada banyak penyewa.

Budi mengatakan, server PDNS 2 di Surabaya pertama kali diketahui mengalami masalah berupa serangan siber ransomware bernama Brain Cipher ransomware. Harap dicatat, ransomware Brain Cipher adalah evolusi terbaru dari ransomware Lockbit 3.0

Budi mengatakan, setelah ditemukannya ransomware tersebut, terdeteksi adanya upaya menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender mulai 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB sehingga memungkinkan terjadinya aktivitas jahat (berbahaya).

Aktivitas jahat tersebut dimulai pada pukul 00.54 WIB tanggal 20 Juni 2024, yang juga mencakup pemasangan file berbahaya. Menghapus sistem file penting, dan menonaktifkan layanan yang ada. Pada tanggal 20 Juni 2024 pukul 00.55 WIB dikabarkan Windows Defender mengalami crash dan tidak dapat berfungsi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel