Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengindikasikan lonjakan kasus Covid-19 varian JN.1 meningkat di Indonesia. Varian baru ini diketahui memiliki beberapa gejala yang terlihat.
Berdasarkan laporan resmi Kementerian Kesehatan pada 1 Mei 2024, terdapat 45 kasus terkonfirmasi dan 11 pasien sembuh.
Selain itu, dari data mingguan 12-18 Mei 2024, kasus aktif berjumlah 1.354 orang, kasus terkonfirmasi 19 orang, sembuh 4 orang, dan meninggal dunia tidak ada.
Selain itu, data Global Initiative for Influenza Data (GISAID) mengungkapkan varian Covid-19 yang mengalami lonjakan di Indonesia adalah varian JN.1.
Varian Covid-19 JN.1 diketahui berasal dari varian BA.2.86 yang dikenal dengan varian Pirola dari Omicron. Kasus ini pertama kali terdeteksi di Amerika Serikat pada September 2023.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut gejala yang dialami umumnya serupa antar varian. Tingkat keparahan biasanya lebih bergantung pada kekebalan orang tersebut dibandingkan variannya.
“Pesatnya penyebaran virus ini membuatnya lebih menular atau lebih baik dalam menghindari sistem kekebalan dibandingkan varian lainnya,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dikutip dari situs Yale Medicine, pada Maret (28/5/2024). ).
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan menambahkan, rangkaian upaya perawatan di rumah sakit ini terutama bersifat peringatan.
Upaya yang sedang dipersiapkan seperti konversi dini tempat tidur rumah sakit, ketersediaan sumber daya medis, ketersediaan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan dan vaksinasi, terutama pada kelompok risiko tinggi, kata juru bicara Kementerian Kesehatan. , Mohammad Syahril dari Bisnis pada Selasa (28/5/2024).
Dilansir dari laman Today, berikut berbagai gejala akibat JN.1: Tenggorokan Kaku, Flu, Batuk, Kelelahan, Sakit Kepala, Sakit Otot, Demam atau menggigil Hilangnya indera perasa atau penciuman Sesak napas atau kesulitan bernapas Mual atau muntah Bebas rasa sakit
(Nona Amalia)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel