Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut penerapan sistem pelayanan pelabuhan digital di Indonesia melalui Inaportnet mendapat perhatian dari kalangan internasional.
Indonesia adalah satu-satunya negara yang saat ini mencoba mendigitalkan seluruh layanan pelabuhan melalui satu sistem, kata Hartanto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
Hal ini juga menarik minat banyak negara untuk melakukan kajian di Indonesia mengenai sistem Inaportnet, ujarnya. Namun Hartanto tidak merinci negara-negara yang terkena dampaknya.
Hartanto juga mengatakan, hal ini diapresiasi oleh dunia internasional. Bukti apresiasi tersebut adalah pihak mempresentasikan pelaksanaan proyek Inaportnet kepada perwakilan negara anggota Organisasi Maritim Internasional (IMO) di London, Inggris, pada tahun 2023.
“Bahkan saat ini ada negara yang ingin datang ke Indonesia untuk bertukar data terkait penerapan Inaportnet. Kemarin saat di London mereka menanyakan perkembangan Inaportnet dan ada pula yang ingin datang lagi,” jelas Hartanto dalam keterangannya. . Webinar hasil digitalisasi transportasi laut yang diperoleh logistik Indonesia, Selasa (16/07/2024).
Hartanto menambahkan, penerapan Inaportnet juga menghasilkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi Kementerian Perhubungan. Ia mengatakan, kontribusi PNPB yang diperoleh dari Inaportnet terus bertambah sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2016.
PNBP yang diperoleh Kementerian Perhubungan melalui Inaportnet pada tahun 2023 mencapai kurang lebih Rp 2 triliun dari 264 pelabuhan, kata Hartanto.
Pendapatan tersebut meningkat signifikan dibandingkan periode 2016 dengan kontribusi sebesar Rp32,6 miliar. Saat itu, Inaportnet baru diterapkan di 4 pelabuhan besar secara bertahap, kata Hartanto.
“Inaportnet mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PNBP, dan itu berkembang dari miliaran menjadi triliunan,” kata Hartanto.
Dijelaskannya, kontribusi PNBP Inaportnet terus meningkat selama periode 2016-2023. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya gerai yang menerapkan sistem ini.
Hartanto menjelaskan, kontribusi Inaportnet terhadap PNBP sebesar Rp286,6 miliar dari 12 pelabuhan pada tahun 2017. Kemudian, pada tahun 2018, pendapatan Inaportnet mencapai Rp415,4 miliar dari 12 pelabuhan. Selanjutnya, total pendapatan pada tahun 2019 mencapai Rp460,7 miliar dari 16 pelabuhan.
Pada tahun 2020, nilai PNBP yang diberikan Inaportnet sebesar Rp616,9 miliar dari 22 pelabuhan. Tahun berikutnya, total pendapatan mencapai Rp 778 miliar dari 26 pelabuhan.
Selanjutnya pada tahun 2022, jumlah pelabuhan yang sudah terpasang Inaportnet bertambah menjadi 109 unit sehingga total pendapatan mencapai Rp 1,5 triliun.
Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel