Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (KemenHub) sedang menggalakkan pengembangan bandara air sebagai alternatif transportasi penyeberangan di Indonesia. Bandara air ini juga disebut-sebut berpotensi menarik wisatawan ke Indonesia.

Untuk mendukung inisiatif tersebut, Kementerian Perhubungan melakukan uji terbang pesawat amfibi di Pantai Mertasari Bali pada Kamis (20 Juni 2024). Tujuan dilakukannya uji coba penerbangan pesawat amfibi ini adalah untuk mempromosikan kawasan sekitar Denpasar, Bali, menjadi hub pesawat amfibi pertama di Indonesia dan terhubung dengan lokasi potensial lainnya.

Acara tersebut merupakan uji coba kedua yang sebelumnya dilakukan pada tahun 2021 di Pulau Gili, Sumenepu, Jawa Timur. Uji coba pesawat amfibi ini juga merupakan tindak lanjut dari pesatnya dan suksesnya pengoperasian pelabuhan Baketrans pada tahun 2024.

Robbie Kurniawan, Kepala Biro Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kementerian Perhubungan, mengatakan bandara laut memiliki potensi dan peluang bagi Indonesia. Ia mengatakan, bandara air bisa menjadi alternatif moda transportasi yang menghubungkan ibu kota provinsi atau kota besar dengan kota lain.

Selain itu, bandar udara perairan merupakan penghubung wisatawan dari bandara hub menuju destinasi wisata air, serta menjadi simpul transportasi utama wilayah kepulauan dan kepulauan, khususnya kawasan 3T.​

“Pengoperasian bandara laut dan pesawat amfibi di negara kepulauan seperti Indonesia tidak hanya menjadi pilihan untuk meningkatkan konektivitas, tetapi juga merupakan peluang baru untuk menarik minat pariwisata daerah di Indonesia dan mengembangkan kawasan pariwisata di kawasan,” kata Rabie. Jumat (21/6/2024).

Ia mengatakan, pada tahun ini pihaknya telah melakukan analisis kebijakan dan studi kelayakan pengelolaan bandara perairan umum dengan fokus pada usulan pilot project di Bali bagian selatan sebagai hub. .

Berdasarkan kajian yang dilakukan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Bali dipilih sebagai pilot project karena memiliki jumlah wisatawan domestik dan mancanegara terbanyak di Indonesia. Pada tahun 2018, Denpasar menerima 6 juta wisatawan, dan diperkirakan akan mencapai 6,6 juta pada tahun 2024.

“Bali sudah mempunyai pangsa pasar tersendiri. Industri penerbangan di Bali saat ini sangat berkembang, angkutan carter helikopter sangat berkembang, dan banyak peminatnya, sehingga pesawat amfibi ini bisa menjadi salah satu alternatif pilihan,” kata Robbie. “

Sementara itu, Kapten Novianto Vidadi, kepala Pusat Integrasi Model dan Kebijakan Infrastruktur Transportasi dan ketua uji coba pesawat amfibi, mengatakan Indonesia mungkin memiliki opsi transportasi baru. Ia pun meyakini pesawat amfibi bisa memberikan pengalaman transportasi berbeda.

“Dengan kapal yang bukan merupakan pilihan, pesawat amfibi atau pesawat amfibi menjadi satu-satunya alternatif alat transportasi yang dapat menggabungkan air dan udara. Bagi Indonesia yang secara geografis merupakan negara kepulauan, pesawat amfibi merupakan salah satu alternatif alat transportasi air,” jelas Kapten Novianto.

Sebagai fasilitas pendukung utama operasional pesawat amfibi, pelabuhan laut juga menawarkan banyak keuntungan, antara lain efisien dan ramah lingkungan, memadukan kecepatan dan kenyamanan, mengurangi ketergantungan terhadap daratan, menghubungkan daerah-daerah terpencil dan mengurangi biaya transportasi. Lalu lintas udara sudah jenuh.

Indonesia saat ini memiliki 5 bandara maritim (berstatus khusus) yaitu Pulau Bawa, Bangpeng Banyuwangi, Sungai Kahayan, Pulau Benit, dan Pulau Moyo.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel