Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat memperkuat keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan melalui kode ISPS.

John Kennedy, Direktur Divisi Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, mengatakan latihan bertajuk Pelatihan dan Workshop Keselamatan Maritim itu digelar di Surabaya.

“Latihan dan Workshop Keamanan Maritim merupakan workshop dan simulasi respon terhadap ancaman keamanan kapal dan pelabuhan,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (13/6/2024).

Ditambahkannya, kerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika dalam bentuk pelatihan dan seminar ini merupakan wujud nyata komitmen Direktorat KPLP untuk memperkuat sinergi antar lembaga dan negara, serta meningkatkan kapasitas dan kesiapan kita menghadapi tantangan dan ancaman. terkait dengan Kode ISPS. .

Menurutnya, penerapan ISPS code merupakan langkah yang sangat strategis untuk menjamin keselamatan dan kelancaran operasional kapal dan fasilitas pelabuhan.

Sejak diperkenalkannya ISPS Code pada tanggal 1 Juli 2004, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebagai otoritas yang ditunjuk telah melakukan upaya berkelanjutan untuk memastikan penerapan optimal peraturan internasional untuk keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.

Menurutnya, kode ISPS memberikan dasar yang kuat bagi pengorganisasian dan penerapan langkah-langkah keamanan yang efektif. Tantangan keamanan maritim semakin kompleks dan memerlukan tindakan tegas serta sinergi dari seluruh pihak terkait.

“Seminar ini juga menjadi kesempatan berharga bagi kita untuk berbagi ilmu, pengalaman, informasi dan teknologi terkini untuk meningkatkan profesionalisme dan kualitas pelayanan keamanan di sektor maritim,” ujarnya.

Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya (Konsul Jenderal) Jonathan Allan mengatakan perlu adanya konsistensi dan perkembangan baru dalam membangun keamanan fasilitas pelabuhan yang optimal selama penerapan ISPS Code, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi kelautan Indonesia. .

“AS sangat terbuka jika kerja samanya dengan Indonesia dapat ditingkatkan baik dari segi perencanaan skenario, koordinasi, dan logistik,” ujarnya.

Acara tersebut juga dihadiri oleh 62 peserta dari berbagai instansi diantaranya 4 Otoritas Pelabuhan dan Pelabuhan Utama (KSOP), Auditor ISPS Code, Disnav Surabaya, Pangkalan PLP Tanjung Perak, Kepolisian, Satuan Siber TNI, Kementerian Pertahanan, Lantamal V Surabaya. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Intelijen Negara (BIN), Bea dan Cukai Jawa Timur, PT Pelindo I-IV, Perusahaan Pelayaran, Fasilitas Pelabuhan dan Recognized Security Organization (RSO).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel