Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membeberkan nasib rencana proyek MRT Jakarta yang masuk kawasan Tangsel Selatan (Tangsel).
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, rencana proyek MRT Tangsel masih menunggu kesiapan dari pemerintah provinsi setempat, dalam hal ini Pemerintah Kota Tangsel atau Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Pasalnya, pelaksanaan proyek angkutan massal ini membutuhkan biaya yang besar.
Adita mencontohkan keberhasilan pembangunan proyek MRT Jakarta hingga commissioning saat ini tidak lepas dari dukungan investasi yang diusung Pemprov DKI Jakarta.
“Kalau MRT ini juga harus ada kewenangan dari pemda, Banten atau Tangsel punya kapasitasnya apa tidak? Jadi harus ada, karena ketentuannya seperti itu,” kata Adita saat ditemui di Kementerian Kementerian. Mengangkut. Rabu (29/5/2024).
Dia memastikan, pihaknya akan segera melanjutkan rencana proyek MRT Tangsel jika pemerintah daerah terkait menerima komitmennya untuk berkontribusi dalam pendanaan tersebut. Kontribusi daerah terhadap perkembangan transportasi massal modern dinilai sangat menentukan.
“Pasti akan kami tindak lanjuti jika kemampuan dan komitmennya ada. Dananya tidak sedikit sehingga tidak bisa dilakukan oleh pemerintah pusat,” kata Adita.
Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) sedang mengerjakan rekonstruksi MRT hingga kawasan Tangsel pada Rabu (17/4/2024).
Tuhiyat, General Manager MRT Jakarta, mengatakan pembangunan jalur MRT ke kawasan Tangsel sebelumnya terkendala karena belum adanya kepastian kecukupan anggaran dari pemerintah daerah.
Namun, dia mengatakan pihaknya akan terus mengupayakan rencana tersebut agar bisa menjadi kenyataan. Menurutnya, pembangunan MRT menuju kawasan Tangsel akan meningkatkan konektivitas dengan masyarakat sekitar sehingga mobilitas semakin efisien.
Tuhiyat mengatakan, proses pembahasan mengenai kelanjutan proyek tersebut kemungkinan baru akan dilakukan pada tahun 2025. Dia menjelaskan, pihaknya kini fokus melanjutkan pembangunan jalur MRT di kawasan Jakarta.
Sebelumnya, Dewan Kota Tangsel (Tangsel) sudah merilis rencana pembangunan jalur MRT dan menjadi Proyek Perencanaan Nasional (NPP).
Saat itu, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menggunakan sistem kemitraan pemerintah dan dunia usaha (KPBU) karena pendanaannya sangat besar. Proyek tersebut diperkirakan menelan biaya pembangunan hingga Rp 1 triliun per kilometer.
Rutenya dari Lebak Bulus, lalu di Ciputat, lalu di Pamulang, lalu ke Puspitek, lalu ke Rawa Buntu. Namun rencana rutenya masih bisa berubah karena masih dalam tahap penelitian, kata Airin.
Ia berharap proyek MRT di wilayahnya masuk dalam PSN agar mendapat prioritas pemerintah pusat dan mempercepat proses pembangunan.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel