Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menambah 107 rute kapal perintis sepanjang tahun 2025. Sebagian besar rutenya akan berada di wilayah Indonesia bagian timur. 

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan Hartanto mengatakan, sepanjang tahun 2025, pemerintah daerah mengusulkan penambahan 123 trayek kapal perintis. Namun yang direncanakan Kemenhub adalah 107 ruas jalan. 

“Kita sudah adakan rapat perahu perintis, usulan terbaru dari pemerintah daerah sebanyak 123 rute pada tahun 2025. Semua sedang memikirkan ketersediaan pesawat perahu yang memadai dan terbatas,” kata Hartanto bersama Forwahub di coffee morning Ditlala, Selasa (10 /08/2024). 

Dikatakan Hartanto, kebutuhan kapal yang melayani Tol Laut, perintis, dan peternakan hingga saat ini belum mengalami peningkatan. Ia juga mengatakan masih banyak rencana pembangunan jalan. 

Kini, untuk menambah pesawat, pihak saat ini tidak ada. 55 tentang kontribusi perusahaan lain terhadap penambahan armada. 

Itu tergantung banyaknya kapal yang tidak bisa sandar karena pelabuhannya tidak sesuai. Saat ini, untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan menggunakan kapal suplai. 

Sementara itu, selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi, pionir angkutan laut meningkat dari 86 trayek pada tahun 2015 menjadi 107 trayek pada tahun 2024. Data tersebut meliputi 12 ruas jalan di Indonesia Bagian Barat, 41 ruas jalan di Indonesia Tengah, dan 54 ruas jalan di Indonesia. Indonesia Timur. .

Total anggaran yang dikeluarkan pemerintah dalam 10 tahun untuk membuka transportasi laut sebesar Rp10,98 triliun.

Sebagai informasi, pesawat terbang merupakan salah satu alat transportasi penting saat ini, membuka jalan untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau baik melalui darat maupun udara.

Kehadiran kapal perintis memungkinkan masyarakat di daerah terpencil dapat terhubung dengan lembaga ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Dengan dibukanya akses transportasi, daerah terpencil mempunyai peluang untuk mengembangkan sektor perekonomiannya. Kehadiran kapal perintis dapat mendorong pertumbuhan perekonomian daerah melalui perdagangan, pariwisata dan sektor lainnya.

Sebagai pionir transportasi laut, ia tidak hanya menghubungkan berbagai tempat secara fisik, namun juga membangun ikatan sosial antar komunitas. Hal ini membantu memperkuat hubungan antar daerah dan memperkuat kerja sama di tingkat lokal.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel