Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menetapkan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan bea keluar untuk bulan Juni 2024.

Budi Santoso, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, mengatakan seluruh produk pertambangan yang dikenakan tarif ekspor akan menunjukkan kenaikan harga pada Juni 2024 karena mempengaruhi tingkat permintaan produk tersebut. Pasar dunia.

Meningkatnya tingkat permintaan produk pertambangan tersebut di pasar dunia mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE), kata Budi dalam keterangannya dikutip, Minggu (16/6/2024).

781/2024 tentang HPE Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar yang dikuasai HPE periode Juni 2024. Keputusan ini telah dikeluarkan dan berlaku efektif mulai tanggal 14 Juni 2024 sampai dengan tanggal 30 Juni 2024.

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata periode Juni 2024 adalah konsentrat tembaga, besi tadi, timbal, dan seng.

Rinciannya, konsentrasi tembaga (Cu ≥ 15%) harga rata-rata US$ 3.890,35/WE atau naik 5,69% diikuti konsentrasi besi (gutit, hematit, magnetit) (Fe ≥ 50% dan Al2O2 + SiO2 ≥ 10%) US$ 51,47/ WE. Dengan rata-rata harga WE atau kenaikan sebesar 10,65%.

Berikutnya konsentrasi timbal (Pb ≥ 56%) rata-rata US$ 897,64 /WE atau meningkat 5,32% dan konsentrasi seng (Zn ≥ 51%) rata-rata US$ 805,84 /WE atau meningkat 19,08%.

Budi mengatakan, keputusan HPE produk pertambangan pada periode ini diambil setelah mendapat masukan dan rekomendasi tertulis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Sebelum mengajukan usulan ini, Kementerian ESDM menghitung data berdasarkan data yang diperoleh dari Asian Metals, London Bullion Market Association (LBMA) dan London Metal Exchange (LME).

HPE tersebut diputuskan dalam rapat koordinasi antar instansi terkait antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, dan Kementerian. . industri.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel