Bisnis.com, Jakarta — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menanggapi kabar TikTok yang kini bernama Shop Tokopedia berencana merumahkan banyak pekerjanya.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, SPR Karim membenarkan sudah mendengar rencana PHK tersebut. Ia mengaku menghubungi TikTok untuk meminta konfirmasi mengenai rencana penutupan tersebut.
“Saya kaget juga, jadi saya langsung hubungi manajemen TikTok. Dari 450 orang yang di PHK tidak lebih dari 10%, total pegawainya sekitar 5.000 orang,” kata SPR saat ditemui di Kompleks Parlemen, Kamis. (13). /13/2018). 6/2024).
IC mengatakan penutupan total adalah kebijakan TikTok. Menurutnya, TikTok menjadi salah satu alasan untuk mengefisienkan tenaga kerjanya, terutama bagi karyawan yang bekerja sama di Tokopedia dan Toko Tokopedia.
“Itu hanya karena redundansi,” katanya.
Meski demikian, IC memastikan timnya akan terus memantau pergerakan bisnis TikTok pasca bergabung dengan Tokopedia di tengah maraknya isu PHK. Sementara itu, TikTok resmi membeli mayoritas saham Tokopedia pada akhir tahun 2023 dan mengganti nama fitur belanja online Shop Tokopedia dengan manajemen transaksi di bawah kendali Tokopedia.
Kementerian Perdagangan ternyata menjadi pihak yang menggelar karpet merah transformasi TikTok menjadi Toko Tokopedia saat media sosial China tersebut mengakuisisi saham Tokopedia pada akhir tahun 2023. Peraturan No. 31/2023 mengalihkan pengendalian sistem transaksi ke Tokopedia e-commerce, back end penyelenggara perdagangan (PPMSE) melalui sistem elektronik.
“Selanjutnya akan terus kita pantau,” kata IC.
Belum ada laporan mengenai rencana penutupan TikTok
Di sisi lain, berdasarkan catatan dunia usaha, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Kamis (13/6/2024) mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan rencana PHK di e-commerce ByteDance Indonesia. bisnis
Belum ada laporannya, kata Ida saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Bloomberg mengungkapkan dalam laporannya bahwa sekitar 450 karyawan TikTok-Tokopedia akan diberhentikan. Jumlah tersebut setara dengan 9% tenaga kerja perusahaan ByteDance, yang dikatakan memiliki sekitar 5.000 karyawan untuk bisnis e-commerce-nya.
PHK massal akan dilaksanakan mulai bulan ini, menurut orang yang mengetahui informasi tersebut. Sumber Bloomberg yang tidak disebutkan namanya mengatakan jumlah akhir masih dalam negosiasi dan dapat berubah seiring perubahan keadaan.
PHK di ByteDance disebut-sebut sebagai pertanda raksasa media sosial Tirai Bambu sedang merombak operasional e-commerce-nya di Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai upaya menekan biaya setelah GoTo Group menggabungkan TikTok Shop dengan Tokopedia dalam kesepakatan senilai US$1,5 miliar.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel