Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia terus meningkat pada awal perdagangan Jumat (3/10/2024) seiring fokus investor pada meningkatnya konflik di Timur Tengah dan potensi permasalahan produksi di kawasan.

Namun, harganya mulai naik karena dianggap bernilai baik di seluruh dunia.

Menurut data Reuters, harga minyak mentah Brent naik 9 sen atau 0,12% menjadi US$77,71 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 8 sen, atau 0,11%, menjadi US$73,79 per barel. Kedua harga minyak acuan tersebut berada di jalur yang tepat untuk membukukan kenaikan mingguan sekitar 8%.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pihaknya sedang membahas serangan terhadap fasilitas minyak Iran sebagai pembalasan atas serangan rudal Teheran ke Israel. Berita itu membuat harga minyak naik 5%.

Analis ANZ Daniel Hynes menjelaskan, pasar mulai melakukan price pricing ketika situasi di Timur Tengah sedang terganggu. Produksi dari kawasan ini menyumbang sekitar sepertiga dari distribusi global.

“Pergerakan ini semakin intensif karena investor yang pesimistis melikuidasi dananya karena rendahnya harga minyak. Pergeseran lebih lanjut dapat terjadi jika investor mulai membangun posisi signifikan di sektor minyak,” kata Hynes.

Namun, kekhawatiran pasokan telah diredakan oleh ketatnya kapasitas produksi OPEC dan fakta bahwa pasokan minyak mentah global tidak terganggu oleh kerusuhan di Timur Tengah.

Pemerintah Libya timur dan Perusahaan Minyak Nasional Tripoli mengumumkan pembukaan kembali seluruh ladang minyak dan fasilitas ekspor pada hari Kamis setelah menyelesaikan perselisihan mengenai kepemimpinan bank sentral, yang berakhir dengan masalah tersebut menyebabkan penurunan produksi minyak.

Sebagai referensi, Iran dan Libya adalah anggota OPEC. Iran, yang beroperasi di bawah sanksi AS, memproduksi sekitar 4,0 juta barel minyak per hari pada tahun 2023, sementara Libya memproduksi sekitar 1,3 juta barel per hari pada tahun lalu, menurut data dari Administrasi Informasi Energi AS.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel