Bisnis.com, Jakarta – Kekayaan bersih atau total kekayaan bersih berkurang menjelang pembagian dividen dan saham bonus PT Barito Pacific Tbk yang dipegang Prajugo Pangsto. (BRPT).

Berdasarkan data Forbes Realtime Billionaire pada Selasa (16/7/2024), kekayaan bersih Prajogo Pangestu meningkat menjadi USD 4,2 miliar atau Rp 67,93 triliun (sekitar Rp 16.174 kurs) hari ini.

Baru-baru ini Forbes mencatat kekayaan salah satu orang terkaya di Indonesia ini sebesar Rp 60,70 miliar atau Rp 981,76 triliun.

Kekayaan bersih Prajogo merosot menjelang rencana pembayaran dividen dan pembagian saham bonus di Bartow Pacific.

Saham emiten berkode BRPT ini akan menyalurkan USD 5 juta atau setara Rp 81,87 miliar (perkiraan kurs Rp 16.374 per USD). 

CFO Barito Pacific David Kosasih mengatakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) telah menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2023 sebagai dividen tunai sebesar 19%. 

“US$5 juta atau setara dengan 19% laba bersih tahun buku 2023 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk akan dibayarkan kepada pemegang saham perseroan sebagai dividen tunai,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/06/2024 D.). 

Besaran dividen yang dibayarkan sebesar 19% dari laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang tercatat sebesar US$26,11 juta. 

Berdasarkan nilai tukar saat ini dan jumlah saham terdaftar BRPT sebanyak 93.747.218.044 lembar saham, maka dividen per saham sebesar Rp0,87 per saham. 

Selain keputusan dividen, BRPT juga menyisihkan US$20,85 juta atau 80% dari laba bersih tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang tercatat sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha BRPT.

Selain dividen, Bartow Pacific juga akan membagikan saham bonus kepada pemegang saham BRPT yang berhak.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bartow Pacific memutuskan dua agenda terkait pengalihan sahamnya, yakni pengalihan saham dalam rangka program MESOP dan pembagian saham bonus kepada pemegang saham. 

Rinciannya, pengalihan tersebut mencakup alokasi saham bonus secara pro rate kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 150 juta saham atau Rp 15 miliar. 

Sedangkan rasio saham bonus adalah untuk setiap 625 saham, investor yang terdaftar akan mendapat 1 saham bonus pada 28 Juni 2024. 

Berdasarkan laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Prajogo Pangestu baru saja membeli 11 juta saham BRPT. Alhasil, kepemilikan pascatransaksi meningkat menjadi 66,74 miliar saham atau setara 71,2%.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel