Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan bursa komoditas akan terus digalakkan melalui transaksi multilateral, dengan tujuan membuka perdagangan Commodity Futures (CPF) yang lebih sehat dan inklusif.

Total transaksi PBK yang tercatat di Kliring Berjangka Indonesia (KBI) hingga Juni 2024 sebanyak 3.855.248,5 lot.

Presiden Bappebti Kasan menekankan pentingnya pengembangan transaksi multilateral berbasis komoditas seperti CPO, kopi, kakao, karet, timah, nikel, dan batu bara. Ia mengatakan, literasi dan edukasi mengenai PBK harus terus dilakukan agar masyarakat lebih memahami potensi besar yang dimiliki sektor ini.

Budi Susanto, CEO Indonesia Futures Clearing, mengatakan akan mendukung visi penguatan transaksi multilateral dengan memberikan jaminan kliring yang aman dan transparan.

KBI berperan dalam memastikan penyelesaian transaksi yang andal sehingga masyarakat dan pelaku komersial semakin percaya diri berpartisipasi di pasar berjangka komoditas.

“Sinergi antar pelaku usaha dalam ekosistem PBK bisa kita perkuat. Oleh karena itu, setiap pelaku mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang sama untuk menciptakan industri yang lebih sehat dan berkembang,” ujarnya dalam kutipannya, Rabu (16/10/2024).

Terakhir, pelaku pasar berjangka memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencermati risiko dan aspek hukum yang menjadi dasar transaksi aman di PBK.

Ada dua jenis perdagangan dalam PBK: multilateral dan bilateral. Perdagangan multi pihak Transaksi jual beli antara banyak pihak, biasanya di bursa efek.

Misalnya transaksi saham di Bursa Efek Indonesia. Perdagangan biner Transaksi jual beli antara dua pihak yang umumnya dikenal dengan istilah over-the-counter atau over-the-counter (OTC).

PT KBI menegaskan, penguatan transaksi multilateral merupakan bagian penting dalam upaya mendorong terciptanya acuan harga komoditas strategis Indonesia yang dapat diandalkan. Sebagai lembaga kliring, PT KBI berperan penting dalam menjaga integritas keuangan dan menciptakan pasar yang tertib dan stabil dengan memberikan jaminan transaksi.

PT KBI bersinergi dengan Bappebti, Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo), Bursa Berjangka Jakarta (JFX) dan pelaku industri lainnya berkomitmen mendukung langkah strategis dalam mendorong peningkatan volume perdagangan dan perluasan akses pasar.

Di era digital, PT KBI terus melakukan inovasi dengan mengembangkan platform layanan kliring berbasis teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan akses, kecepatan dan keamanan kepada pelaku usaha. Optimalisasi layanan digital ini dilakukan untuk memastikan transaksi berjangka dapat dilakukan dengan lebih efisien dan mendukung kelancaran aktivitas para pelaku usaha.

PT KBI berkomitmen untuk terus mendukung program literasi dan pendidikan berkelanjutan. PT KBI berperan aktif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen Z terhadap perdagangan berjangka komoditas beserta risiko dan manfaatnya.

Selama Bulan Literasi pada bulan Agustus hingga Oktober 2024, KBI mengikuti berbagai acara secara online dan offline seperti talkshow, diskusi panel, open booth di berbagai kampus di Indonesia, dan mendalami topik terkait PBK melalui channel YouTube PT Kliring Berjangka Indonesia yang tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan. komunitas yang hebat.

Berdasarkan laporan Ketua Panitia Bulan Literasi PBK 2024 Zülfan S. Bahri, acara ini berhasil menjangkau lebih dari 120.000 peserta pada acara daring, sedangkan pada acara luring lebih dari 5.000 peserta di berbagai kota. Hal ini menunjukkan minat masyarakat terhadap industri PBK semakin meningkat.

Sebagai penutup acara, Bappepti juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut menyukseskan Bulan Literasi PBK 2024, antara lain Aspebtindo, Bakti, Bursa, Bursa Berjangka, Pialang Berjangka, Pedagang Berjangka, Pedagang Emas Fisik Digital, Penasihat Berjangka. dan margin deposito bank.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel