Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sebelumnya berhasil menurunkan rasio pinjaman atau pinjaman berisiko (LAR) hingga kurang dari 35% pada akhir kuartal I 2024 melalui serangkaian langkah pengalihan aset kecil dan aset cadangan (ABS Program), Bank KB (BEI) yang berupaya: BBKP) untuk memperbaiki fundamental dan kualitas asetnya kembali membuahkan hasil dengan rasio LAR yang terus membaik hingga April 2024 mencapai di bawah 27%. Kinerja baik ini merupakan hasil dari beberapa upaya yang dilakukan Bank KB, antara lain melalui program seleksi dan kehati-hatian, serta upaya lebih untuk memulihkan aset-aset kecil. Proporsi ini terus menurun pada tahun-tahun berikutnya, yaitu 50% pada akhir tahun 2022 dan 40% pada akhir tahun 2023. Bank KB sendiri bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas aset dan menjaga rasio LAR antara 20% pada akhir tahun 2023. tahun 2024. Robby Mondong, Wakil Ketua KB Bank, mengatakan: “Komitmen dan dukungan KBFG sangat penting untuk peningkatan berkelanjutan kinerja dan aset inti KB Bank. Struktur serta investasi dan operasional kami dan yang terus dipertahankan sehingga kami dapat memperkuat berbagai strategi untuk mendorong pertumbuhan kami,” dikenal atas dukungan dan komitmennya terhadap kerja KB Bank. Hal ini terlihat dari beberapa langkah seperti penerapan sistem dasar perbankan yang ditetapkan oleh KBFG yaitu Next Generation Banking System (NGBS), untuk memperkuat permodalan KB Bank melalui pengadaan publik (PUT). Baru-baru ini, KBFG melalui KB Kookmin Bank juga menerbitkan letter of credit (SBLC) sebagai jaminan atas pinjaman KB Bank kepada Korea Development Bank untuk memperkuat perekonomian. struktur pembiayaan dalam rangka memperluas kredit Bank KB di luar pembangunan dasar, pada tahun ini Bank KB juga ingin meningkatkan kinerjanya dengan menyalurkan kredit. Bagian perseroan atau lebih dekat menjadi jangkar dalam upaya pengembangan ini dengan menciptakan lingkungan jaringan bagi bisnis UMKM dan sektor ritel. Contoh nyata upaya tersebut antara lain dapat dilihat melalui kemitraan pendukung bisnis baru-baru ini dengan PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). DCVI, distributor resmi truk dan bus Mercedes-Benz di Indonesia, memiliki jaringan mobil, khususnya kendaraan niaga, yang menjanjikan pertumbuhan. Contoh lain, Bank KB juga menandatangani kemitraan dengan proyek pembiayaan pinjaman petani tebu yang bermitra dengan perusahaan gula PT Perusahaan Gula Rajawali II (PG Rajawali II) dan perusahaan analisis pertanian PT Mata Langit Solusindo (MATA). Bank KB yakin dapat meraih laba operasi sebelum titik atau laba operasi sebelum penyerahan (PPOP) yang baik pada akhir tahun 2024 dan laba mulai tahun 2025. Seiring berkembangnya KB Bank, kami yakin dapat terus mengembangkan nasabah dan mitra setianya,” tutup Robby.

Simak berita dan artikel lainnya di website Google dan WA Channel