Bisnis.com, JAKARTA – Istana IKN berlambang Garuda terus menuai kontroversi di media sosial.

Beberapa tafsir mengatakan bahwa bagian luar kastil terlihat gelap dan misterius.

Perancang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (ICN), Nayoman Nuarta mengaku tak menentang kritik terhadap desain istana.

Mengutip Antara, ia mengaku ini bukan kali pertama ia dikritik atas karyanya. 

Nyman Nuarta mengomentari warna bangunan gelap yang selama ini dianggap gelap dan memiliki aura misterius.

Nayoman menemukan, warna tembaga pada fasad Istana Garuda berubah seiring berjalannya waktu. Warnanya berangsur-angsur berubah menjadi hijau karena proses alami yang disebut patina.

Tergantung kondisi alam, warna tembaga pada latar depan akan berwarna hijau. Proses oksidasi lambat laun akan mengubahnya menjadi biru, kata Nayoman seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan, hal itu serupa dengan proses perubahan warna pada patung Garuda Visnu Kenkana (GWK) di Bali yang juga merupakan karyanya.

Selain itu, struktur bilah Istana Garuda terbuat dari baja tahan cuaca yang awalnya berwarna merah. Namun seiring berjalannya waktu dan paparan cuaca, warnanya akan memudar dalam waktu satu atau dua tahun.

Tekstur bilahnya awalnya berwarna merah, tapi setelah hujan dan cuaca warnanya menjadi gelap, ujarnya.

Nayoman juga menjelaskan, pemilihan warna gelap pada Istana Garuda bukan tanpa alasan. Hindari warna-warna mengkilat seperti emas yang biasa digunakan pada bangunan mewah.

“Kebanyakan orang sudah terbiasa melihat warna-warna cerah seperti emas, tapi saya tidak ingin menggunakan warna-warna itu untuk istana Garuda,” kata Nyman. Arti merangkul sayap 

Nayoman juga mengungkapkan, dalam makna desain istana terdapat filosofi untuk menjaga bangsa Indonesia.

Hiasan Istana Nayoman Garuda menunjukkan bahwa burung Garuda sebagai lambang negara melindungi bangsa Indonesia.

“(Orang mengira Istana Garuda lihat ke bawah, maksudnya apa Pak?) Kalau Garuda lihat ke bawah, sombong. Tergantung karakter orangnya. Saya peluk sayapnya seolah ingin melindunginya,” dia dikatakan. Naiman.

Nayoman Nuarta mengungkapkan, desain istana mencerminkan filosofi menjaga bangsa Indonesia.

Ia menjelaskan, perancangan istana ini melibatkan 44 orang ahli untuk menciptakan aspek keamanan dan keawetan bangunan yang akan menjadi simbol nasional.

Pekerjaan ini hanya berasal dari tim kami yang berjumlah 44 orang (profesor, dokter, ahli tanah, berbagai spesialis). Naiman.

Nayoman menjelaskan, tim yang terlibat terdiri dari para profesor, dokter, ahli tanah, dan spesialis lainnya yang terlibat untuk memastikan desain kastil tidak hanya indah, tetapi juga aman dan fungsional.

Banyak aspek teknis dari proses desain memerlukan keterampilan khusus, tambahnya. Misalnya saja ketika membahas kondisi termal dan termal internal.

Sebelumnya, Bisnis memberitakan, proyek pembangunan Istana Kepresidenan dan Tempat Upacara di Ibukota Kepulauan (ICN) menghabiskan anggaran Rp 1,34 triliun.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menteri Real Estat), Sri Mulyani Indrawati, pada September 2023 saat meninjau perkembangan IKN bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan beberapa menteri lainnya.

Lihat berita dan artikel lainnya seputar Google News dan WA