Bisnis.com, Jakarta – Suami Kat Intan Nabila menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Armor Toreador. Kita perlu cara agar para korban dapat pulih dengan cepat.

Korban KDRT seperti Kat Intana Nabila membutuhkan pertolongan serius agar bisa segera pulih dari masa lalunya. Korban juga harus mencari bantuan profesional.

Dalam laporan Safejc, Rabu (14/08/2024), penting bagi para korban untuk memahami bahwa kejadian yang menimpa Kat Intan Nabila bukanlah kesalahan mereka, karena kekerasan selalu menjadi tanggung jawab pelaku. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi. Simak cara pulih dari korban kekerasan dalam rumah tangga: 1. Akui traumanya

Langkah pertama dalam proses penyembuhan adalah mengakui trauma yang dialami. Ini bisa sangat sulit karena melibatkan penanganan kenangan dan emosi yang menyakitkan. Namun, mengakui kekerasan adalah kunci kemajuan.

Penting bagi para korban untuk memahami bahwa apa yang terjadi pada mereka bukanlah kesalahan mereka. Bekas luka emosional, seperti luka fisik, memerlukan perhatian dan perawatan untuk sembuh. 2. Dapatkan dukungan profesional

Korban kekerasan dalam rumah tangga seperti Kat Intan Nabil dan perempuan lainnya membutuhkan tenaga profesional yang dapat memberikan ruang aman bagi korban untuk mengungkapkan perasaan dan mengatasi trauma.

Terapis yang berspesialisasi dalam kekerasan dalam rumah tangga dan trauma dapat menawarkan strategi mengatasi kecemasan, depresi, dan PTSD, yang umum terjadi pada korban.

Selain itu, terapi dapat membantu membangun kembali harga diri dan kepercayaan, yang sering kali rusak dalam hubungan yang penuh kekerasan. Terapi kelompok dan kelompok dukungan juga menawarkan manfaat berharga dalam berhubungan dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa, menumbuhkan rasa kebersamaan dan pengertian. 3. Membangun keamanan dan stabilitas

Agar penyembuhan dapat benar-benar dimulai, para penyintas kekerasan dalam rumah tangga harus berada dalam lingkungan yang aman dan stabil tanpa ancaman kekerasan lebih lanjut. Hal ini dapat mencakup relokasi, penangkapan dan penahanan, atau perubahan hidup yang signifikan bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga. 4. Lakukan penyembuhan diri

Pemulihan dari kekerasan dalam rumah tangga bukanlah proses yang bisa dilakukan secara menyeluruh. Ini adalah perjalanan yang sangat pribadi yang melibatkan pendekatan terapi dan metode pengobatan yang berbeda.

Para penyintas kekerasan dalam rumah tangga mencoba aktivitas lain seperti melukis, menulis, membuat konten, atau aktivitas lain yang menjadi pelampiasan ampuh untuk memproses emosi. Orang lain mungkin menemukan kekuatan dalam aktivitas fisik, latihan kesadaran, atau eksplorasi spiritual.

Penting bagi setiap orang untuk menemukan apa yang cocok untuk mereka dan mendukung penyembuhan mereka. 5. Perbarui dan otorisasi

Pemulihan dari kekerasan dalam rumah tangga bukan hanya tentang menyembuhkan luka masa lalu, namun juga tentang membangun kembali kehidupan dan identitas diri di luar kekerasan.

Ini termasuk mencapai tujuan akademis atau karier, mengembangkan hobi baru, dan menjalin hubungan yang sehat.

Pemberdayaan berasal dari pengakuan kekuatan dan ketahanan diri sendiri serta pengambilan keputusan yang menegaskan nilai dan potensi diri.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel