Bisnis.com, JAKARTA – Klaim asuransi kredit meningkat signifikan pada kuartal I 2024 hingga mencapai Rp3,97 triliun. Angka tersebut meningkat 35,5% secara year-on-year (year-on-year/year-on-year). ke periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 2,93 triliun pada triwulan I tahun 2023.

Secara keseluruhan, industri asuransi umum Klaim asuransi kredit menyumbang aktivitas asuransi terbesar di antara jenis aktivitas asuransi lainnya, yakni menyumbang 34,38% dari seluruh klaim yang dibayarkan senilai Rp 11,56 triliun pada triwulan I-2024.

Bidang bisnis kedua yang paling umum mengajukan klaim adalah asuransi mobil. Jumlahnya mencapai Rp 2,02 triliun pada kuartal pertama tahun 2024, naik 17,5% year-on-year dari Rp 1,72 triliun pada kuartal pertama tahun 2023. Klaim ini menyumbang 17,5% dari seluruh klaim yang dibayarkan pada periode tersebut

Selain pinjaman dan asuransi mobil Kredit asuransi kesehatan dan properti juga tercatat signifikan, masing-masing mencapai Rp1,74 triliun dan Rp1,66 triliun. Klaim asuransi kesehatan meningkat 9,3% year-on-year dari sebelumnya Rp1,59 triliun, sedangkan klaim asuransi properti turun 10,2% year-on-year. tahun dari Rp 1,85 triliun pada triwulan I tahun 2023;

Secara keseluruhan, klaim asuransi umum meningkat 16,9% year-on-year menjadi Rp11,56 triliun pada kuartal I-2024 dari Rp9,8 triliun pada kuartal I-2023.

Di sisi lain, premi asuransi kredit juga meningkat signifikan. Pada kuartal I-2024, premi asuransi kredit meningkat 19,3% year-on-year menjadi Rp4,94 triliun dari Rp4,14 triliun pada kuartal I-2023. Lini bisnis asuransi properti mencatatkan kenaikan premi year-on-year terbesar sebesar 51 % Secara tahunan mencapai Rp9,5 triliun pada kuartal I-2024 dari Rp6,35 triliun pada kuartal I-2023.

Premi asuransi juga meningkat 26,3% year-on-year menjadi Rp3,4 triliun pada kuartal I-2024 dari Rp2,72 triliun pada kuartal I-2023. Sementara itu, premi asuransi mobil meningkat 13,8% year-on-year menjadi Rp5,9 triliun dari 5,2 juta Rp juta pada triwulan I tahun 2023

Secara keseluruhan, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan asuransi kendaraan bermotor di tengah perlambatan penjualan sepeda motor dan mobil baru pada awal tahun 2024.

Sri Purwaningsih, Anggota Badan Statistik AAUI, mengungkapkan penurunan premi asuransi sektor otomotif belum terjadi di tengah penurunan penjualan mobil. Ia mengatakan akuntansi perusahaan asuransi umum hanya mengakui pendapatan setelah pembayaran dilakukan.

“Selain itu, pertumbuhan asuransi kendaraan juga didorong oleh mobil bekas. Oleh karena itu, mungkin pada kuartal ini belum terlihat,” kata Sri dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, pekan lalu. (20/6/2024)  

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.