Bisnis.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Indonesia segera bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

Keinginan Jokowi itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Padahal, menurut Airlangga, keinginan serupa juga dimiliki oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

“Kemarin Pak Presiden meminta kami segera bergabung dengan CPTPP. Jadi kemarin saya juga menyerahkan CPTPP kepada Presiden terpilih Pak Prabowo dan meminta kita tidak menunggu lagi,” ujarnya dalam rapat koordinasi nasional P2DD. Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (23 September 2024).

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan pemerintah telah mengajukan permintaan resmi ke Selandia Baru untuk CPTPP. Airlanga menegaskan, Indonesia tidak ingin ketinggalan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang sudah lebih dulu bergabung dalam CPTPP.

Ia juga berharap perundingan untuk bergabung dengan CPTPP tidak akan sulit karena perjanjian ini sudah berlangsung cukup lama.

“Kami tidak mau ketinggalan karena di sana kami akan membuka pasar Inggris, pasar Kanada, pasar Meksiko, Chile, dan Peru. Pasar-pasar inilah yang akan dibuka dengan CPTPP,” jelasnya.

Sebagai informasi, CPTPP merupakan perjanjian perdagangan antara Selandia Baru, Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Peru, Singapura, dan Vietnam. Perjanjian CPTPP telah berlaku setidaknya sejak tahun 2018.

Dengan partisipasi 11 negara ini, perjanjian CPTPP mencakup sekitar 13,4% PDB global. Angka tersebut menjadikan CPTPP sebagai salah satu perjanjian perdagangan bebas antar negara terbesar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.