Bisnis.com, JAKARTA – Dua raksasa Eropa, BASF SE dan Eramet SA resmi membatalkan rencana investasi proyek pembangkit listrik tenaga air di Teluk Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Langkah ini disebabkan lambatnya penjualan mobil listrik di dunia.
Keduanya awalnya berencana membangun smelter dengan teknologi asam basa (HPAL) untuk mengolah bijih nikel dari tambang Teluk Weda menjadi produk antara nikel dan kobalt, campuran hidroksida campuran (MHP). Sementara itu, bahan katoda lanjutan (PCAM) dan bahan katoda (CAM) sedang dikembangkan yang merupakan komponen penting dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV).
Proyek yang diberi nama Sonic Bay ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar 2,6 miliar dolar AS atau Rp 42,72 (berdasarkan kurs Rp 16.431/USD) dan diharapkan menghasilkan sekitar 67.000 ton nikel dan 7.500 ton bijih. kobalt per tahun.