Bisnis.com, JAKARTA – Harapan para petani bunga di Kabupaten Nganjuk selangkah lagi menjadi kenyataan. Sejak lama mereka bermimpi menanam bunga di tempatnya. Selama ini mereka berjuang sendirian, kini para petani mulai membentuk kelompok untuk saling berbagi ilmu guna pengembangan satu sama lain. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) cabang Kediri mulai membentuk kelompok petani bunga di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Provinsi Nganjuk. PNM mendukung penuh para petani bunga di wilayah ini. Mizan Saroni, Kepala PNM Cabang Kediri yang wilayah kerjanya mencakup Kabupaten Nganjuk, memutuskan menjadikan kawasan tersebut menjadi taman bunga karena letak geografis Desa Ngliman yang berada di pegunungan cocok untuk penanaman bunga tersebut. “Oh Kak Wulan, maksudnya berdirinya bunga yang tinggi. Dalam program ini kita bersama masing-masing,” kata Manajer Cabang PNM Kediri Mizan Saroni pada Rabu, 15 Mei 2024. Melalui Kak Program Wulan, para petani bunga di Desa Ngliman mempunyai program pengembangan usaha yang sesuai dengan kebutuhannya. Seperti saat ini, pihak Kabupaten Nganjuk diajak oleh petugas Dinas Pertanian untuk belajar tentang menanam bunga. Mulai dari teori pengelolaan tanah hingga pemahaman kesuburan tanah untuk peternakan bunga,” kata Mizan Sahroni.

Pengerjaannya akan dilakukan dalam tiga bagian dengan bahan berbeda, tambahnya. Pertama, dasar-dasar pengendalian gulma. Kedua, cara pengemasan. Ketiga, pelatihan dan taktik penjualan yang baik.

“Untuk langkah awal ini, para petani diajari tentang kualitas pupuk dan kualitas tanah untuk tanaman bunga. Mengetahui pH tanah, dll. “Petani yang menjual ke PNM bisa memperluas ilmu pertaniannya di dunia usaha,” kata Mizan.

Fitri Hariyani, seorang petani bunga yang sejak kecil mengikuti program Kak Wulan, merasa senang dengan adanya program tersebut. Menanam bunga bukanlah hal baru baginya. Sejak kecil, ia bergelut dengan bunga, seperti yang dilakukan orang tuanya. Di Desa Doglan Ngliman, menanam bunga sudah menjadi pekerjaan bagi sebagian masyarakat.

“Sangat disayangkan pembangunan industri tidak berjalan dengan baik. Jangan berpikir untuk meminta bantuan Maya, mereka belum belajar menanam bunga. Saya telah menanam bunga sejak saya masih kecil. “Tetapi kami belum mengetahui secara pasti bagaimana cara bercocok tanam atau mengukur tanah seperti yang kami lakukan pada penelitian tersebut,” kata Fitri.

Fitri menjelaskan, ia pertama kali bergabung dengan PNM Mekaar tujuh tahun lalu sebagai tenaga penjualan. Kali ini ia bertemu dengan Account Officer PNM Divisi Brebek yang berkunjung ke desanya untuk sosialisasikan program PNM Mekaar. Karena persyaratannya sederhana, Fitri memutuskan untuk bergabung.

“Menjadi nasabah PNM selama tujuh tahun sangat membantu saya, terutama dalam bidang bunga dan pengendalian bunga,” kata Fitri.

Hal serupa juga dialami Gemi Nuryanti, petani bunga yang sudah delapan tahun menjadi pelanggan Mekaar. Ia tak menyangka bisa mendapatkan modal hingga Rp 2 juta hanya dengan memberikan KTP.

“Sulit mendapatkan pinjaman dari lembaga lain. Alhamdulillah kehadiran PNM Mekaar banyak membantu para pengusaha. Ada harapan baru bersama Kak Wulan, kata Gemi.

Lihat berita dan cerita lainnya di Google Berita dan saluran WA