Bisnis.com, Jakarta — Alpha JWC Ventures, perusahaan modal ventura, memperkirakan periode tech winter di industri teknologi, termasuk perusahaan rintisan (startup), akan melambat pada tahun ini.

Jeffrey Jo, salah satu pendiri dan mitra umum di Alpha JWC Ventures, mengatakan tren musim dingin teknologi kini semakin mudah karena sudah ada selama dua tahun.

“Tech winter period sudah dimulai 2 tahun lalu, sekarang sepertinya [the tech winter period] akan segera berakhir. Jadi kita lihat pasarnya seharusnya sudah mulai pulih dalam 6 bulan ke depan,” kata Joe saat ditemui Bisnis. usai acara peluncuran Artificial Intelligence Institute for Progress (AIIP) di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Selain itu, Joe mengatakan saat ini pasar sedang mencapai level terendah. Hal ini menandakan industri teknologi akan mulai tumbuh pada tahun depan, termasuk dari sisi pendanaan.

“Pasar sedang turun, jadi tahun depan kita harus bisa melihat lebih banyak pertumbuhan ekosistem perusahaan dan peningkatan pendanaan,” ujarnya.

Joe mengungkapkan, periode musim dingin teknologi antara lain disebabkan oleh suku bunga Amerika Serikat (AS) yang terus meningkat. Dampaknya, likuiditas menurun.

Berdasarkan perkiraan pelemahan tech winter, Joe mengatakan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) di dunia startup akan membaik di masa depan.

“Jika perusahaan bisa tumbuh dan rasionalisasi dikurangi, kita akan melihat perusahaan tumbuh,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, laporan Tracxn, platform riset pasar berbasis SaaS, menyebutkan pendanaan startup teknologi di Indonesia akan tumbuh 64% year-on-year menjadi $526 juta pada pertengahan tahun 2024. Terjadi penurunan drastis. Paruh pertama tahun 2023. 

Lebih detailnya, pendanaan tahap awal turun 42% year-on-year (YoY) menjadi US$26 juta, sedangkan pendanaan tahap menengah turun 42%YoY menjadi US$113 juta.

Sementara itu, pendanaan tahap akhir turun secara signifikan sebesar 92% dari tahun ke tahun menjadi $52,2 juta.

Aliran dana yang sedikit kemudian dengan cepat menyebar ke beberapa kota, dengan mayoritas masuk ke startup di Jakarta, disusul Yogyakarta dan Bandung. 

Akibat berkurangnya pendanaan ini adalah restrukturisasi sejumlah perusahaan teknologi jumbo.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel