Bisnis.com, JAKARTA – Pemasok suku cadang mobil, PT Selamat Selamat Tbk. (SMSM) tengah menyiapkan strategi untuk mendongkrak penjualan, di tengah penurunan suku bunga acuan yang menjadi angin segar bagi industri otomotif.

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada September 2024. Bank Sentral AS, The Fed, menyusul yang turut menurunkan suku bunga. sebesar 50 basis poin. hingga 4,75%. 

Wakil Direktur Utama SMSM Andri Pribadi mengatakan perseroan memproyeksikan penurunan suku bunga akan menjadi katalis positif bagi kinerja penjualan komponen hingga akhir tahun, baik domestik maupun ekspor.

“Di dalam negeri, penurunan suku bunga akan membuat kinerja anak usaha PT Hydraxle Perkasa meningkat yang sebelumnya mengalami penurunan permintaan akibat tingginya suku bunga,” kata Andri dalam Bisnis, dikutip Senin (23/9/2018). 2024).

Lebih lanjut, kata dia, strategi perseroan untuk meningkatkan kinerja pendapatan di sisa tahun 2024 adalah dengan memperluas penjualan ekspor ke negara-negara yang tidak terkena dampak konflik geopolitik. Hingga saat ini, SMSM telah mengekspor suku cadang ke lebih dari 125 negara.

“Selain itu, kami juga memperkuat penjualan di dalam negeri dengan membuka jalur distribusi agar lebih dekat dengan end user. Kemudian, memperkuat penjualan filter non-mesin seperti filter HVAC,” imbuhnya.

Menurut Andri, kinerja penjualan komponen otomotif perseroan hingga akhir tahun masih sesuai target yakni pertumbuhan pendapatan sebesar 2% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 3% dibandingkan tahun 2023.

SMSM juga menilai kinerja industri otomotif di pasar lokal pada tahun 2025 akan lebih baik seiring dengan penurunan suku bunga BI dan berkurangnya faktor ketidakpastian.

Sementara untuk pasar global, SMSM belum bisa memproyeksikan kinerja industri otomotif di pasar global pada tahun 2025 mengingat faktor ketidakpastian yang masih tinggi khususnya di pasar global.

“Mengingat sebagian besar penjualan SMSM ditujukan untuk pasar ekspor, maka kondisi dan situasi makroekonomi global, termasuk kondisi geopolitik yang sedang berlangsung, menjadi tantangan yang dapat mempengaruhi kinerja SMSM di tahun 2025,” tutupnya.

Berbagai produk SMSM antara lain Filter Oli Sakura, Filter Udara ADR, dan beberapa produk lainnya seperti Dump Lift, Cooler, dan Brake Part.

Melihat laporan keuangan SMSM, penjualan ekspor SMSM mengalami penurunan sebesar 4,92% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,39 triliun pada semester I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp 1,47 triliun.

Namun SMSM mencatatkan peningkatan laba bersih sekitar 3,71% menjadi Rp445,27 miliar pada semester I/2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp429,33 miliar. Peningkatan pendapatan kali ini terjadi ketika penjualan turun menjadi Rp2,35 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp2,48 triliun.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel