Bisnis.com, Jakarta — PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel melaporkan laba bersih Rp 1,04 triliun hingga akhir Juni 2024, dengan penambahan jumlah menara sebanyak 38.581. 

Dalam keterangan resminya, manajemen MTEL melaporkan MTEL mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang semester I 2024 dengan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,45 triliun. Pendapatan ini meningkat 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY/YoY), dan laba bersih MTEL mencapai Rp 1 triliun.

“Pertumbuhan pendapatan didorong oleh kinerja operasional yang kuat, terlihat dari peningkatan jumlah menara, peningkatan penyewa, dan penggelaran fiber,” kata Presiden Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resmi, Senin (29 Juli 2024). . ” 

Terungkap pula tarif sewa meningkat dari 1,49 kali lipat pada tahun lalu menjadi 1,52 kali lipat. Hal ini menunjukkan Mitratel berhasil mengoptimalkan asetnya dan menyesuaikan kebutuhan ekspansi dengan ketersediaan peralatan produksi.

Jumlah menara Mitratel kemudian mencapai 38.581 unit pada akhir Juni 2024, meningkat 5,1% secara tahunan. Prestasi tersebut memastikan Mitratel tetap mempertahankan posisinya sebagai pemilik menara terbanyak di Asia Tenggara, kata Teddy. 

Sedangkan panjang fiber Mitratel meningkat 37,9% menjadi 37.602 km pada periode yang sama. Peningkatan jumlah tower dan fiber diimbangi dengan peningkatan jumlah tenant yang mencapai 58.598 tenant atau meningkat 7,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baik Theodore maupun Tedi juga mengatakan peningkatan kinerja tersebut dipengaruhi oleh perbaikan proses kerja dengan lebih mengoptimalkan efisiensi dan teknologi. Digitalisasi diterapkan di berbagai lini, terutama pemasaran, sehingga memudahkan penyewa untuk menyewa menara dan fiber sesuai kebutuhan.

Alhasil, laba sebelum pajak, bunga, dan amortisasi (EBITDA) Mitratel pada Januari hingga Juni 2024 sebesar Rp 3,69 triliun. Angka ini meningkat sebesar 10,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang menunjukkan peningkatan profitabilitas yang berkelanjutan.

Menurut Teddy, margin EBITDA MTEL yang meningkat dari 81,2% tahun lalu menjadi 83,1% didorong oleh peningkatan efisiensi seiring pertumbuhan volume bisnis, penerapan rencana bisnis yang efisien, optimalisasi proses bisnis internal melalui digitalisasi dan upaya yang lebih selektif. Kami bertanggung jawab atas sektor bisnis terkait menara.

“Kami akan selalu tetap fokus pada prinsip-prinsip panduan perusahaan: memonetisasi peralatan produksi dan memperkuat bisnis kami di seluruh ekosistem menara untuk memastikan pertumbuhan pendapatan dan laba yang sehat dan berkelanjutan,” kata Teddy.

Menurut Teddy, Mitratel akan secara agresif memperluas bisnisnya sejalan dengan strategi perusahaan, termasuk mengadopsi teknologi baru untuk merespons perubahan industri dengan membentuk kemitraan strategis terpilih. 

Ia juga mengatakan penerapan teknologi baru akan melengkapi dan memperkuat upaya Mitratel dalam memperluas jaringan infrastruktur dan lebih mengoptimalkan akses komunikasi. Saat memutuskan aktivitas perusahaan, Mitratel selalu memastikan bahwa aktivitas tersebut memberikan kisah pertumbuhan dan penciptaan nilai. 

“Kedepannya Mitratel akan selalu berusaha menjadi yang terbaik dan terus bergerak maju mendukung kesetaraan dan kedaulatan digital di Indonesia,” kata Teddy.

,

Simak berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel.