Bisnis.com, JAKARTA – Praktik perlindungan situs judi online yang menjerat puluhan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi) hanyalah puncak gunung es. Pengamat telekomunikasi menduga masih terlalu banyak partai di Komdigi.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, terungkapnya puluhan oknum Komdigi bukanlah akhir dari permasalahan. Dia mengatakan pelaku yang ditangkap hanyalah “sebagian kecil” dari jumlah pelaku kejahatan, apalagi polisi belum menyelidiki petinggi dan mantan pejabat Komdighi.
“Tidak ada pemimpinnya yang diinterogasi. Sekali lagi ini kejadian baru-baru ini, karena mungkin perbuatan jelek ini sudah berlangsung lama, mungkin bertahun-tahun. Baik bandar judi maupun pihak yang terkait dengan bandar judi dari Komdigi tidak ditangkap. “Jadi harusnya tetap meningkat,” kata Heru kepada Bisnis, Senin (4/11/2024).
Heru menambahkan, Komdigi menjadi garda terdepan dalam memberantas perjudian online. Artinya akan sangat sulit membersihkan perjudian online jika kontrol dan regulatornya tidak bersih.
Selain itu, Heru mengatakan, Komdigi dikabarkan mengenal pegawai yang nakal namun dimutasi ke departemen lain. Pegawai tersebut sebaiknya dipekerjakan kembali, dilaporkan ke polisi, dan dipecat agar tidak menimbulkan kesan lalai di pihak pejabat Komdighi.
Ibarat menyapu kantor dengan sapu kotor, maka pemainnya selalu kotor dan perjudian online tidak bisa diberantas, kata Heru.
Ia berpesan kepada Menteri Komunikasi dan Teknologi Meutya Khafid agar meminta bantuan PPATK untuk mengusut dan membereskan seluruh transaksi keuangan pegawai Komdigi dan jika tidak diketahui, serahkan ke polisi untuk diproses.
“Rotasi dan mutasi karena Comdigi tidak banyak berubah dalam 10 tahun terakhir,” kata Heru.
Menteri Komunikasi Digital (Comdigi) Meutya Khafid meminta polisi bertindak cepat mengusut tuntas pejabat Comdigi yang terlibat perjudian online.
Meutya mengaku kaget saat mengetahui puluhan orang dalam mengamankan 1.000 situs judi online. Meutya mendesak polisi bertindak cepat dan terbuka jika ingin melakukan penyelidikan lebih dalam.
“Kami sangat mendukung dan membuka pintu bagi pihak kepolisian jika perlu mengembangkan penyidikan, termasuk datang ke kantor kami di Komdigi,” kata Meutya, Jumat (11/11/2024).
Komdigi, lanjut Meutya, mensterilkan lantai tempat pelaku beraktivitas. Komdigi juga mengeluarkan surat edaran yang melarang seluruh pejabat dan pegawai pemerintah melakukan perjudian online.
Komdigi berkomitmen untuk terus melanjutkan pemberantasan perjudian online sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Dalam 20 hari peluncurannya, Komdigi memblokir 187.000 situs.
“10 besar sepanjang sejarah,” kata Meutya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel