Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah dengan predikat Unreserved Opinion (WTP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Namun, ia mengingatkan bahwa DAP tidak berhasil. Hal itu disampaikannya saat penyampaian laporan hasil pemeriksaan keuangan pemerintah pusat (LKPP) di Jakarta, Senin (8/7/2024).
“Saya sudah sering bilang DAP bukan kemenangan, tapi DAP adalah kewajiban kita semua,” kata Jokowi kepada para pejabat pemerintah dan daerah, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden (Setpres).
Presiden dua periode ini mengingatkan bahwa opini DAP dalam laporan keuangan tahunan pemerintah yang telah diaudit adalah wajib.
Kewajiban ini tetap bertanggung jawab atas penggunaan Anggaran Anggaran dengan baik. Termasuk juga mengelola APBN dan APBD dengan baik dan mempertanggungjawabkannya.
“Ini uang rakyat, ini uang negara, kita harus dengar setiap tahun akan dievaluasi, pasti akan dikontrol,” ujarnya.
Kali ini, Jokowi juga memuji BPK yang dinilainya ahli dalam menilai laporan keuangan kementerian/lembaga pada tahun ini.
Rapat tersebut dihadiri Wakil Presiden Maruf Amin, Ketua BPK Isma Yatun, Ketua Partai DPR Puan Maharani, Ketua Partai MPR Bambang Soesatyo dan sejumlah menteri kabinet Indonesia lainnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.