Business.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para pemimpin daerah untuk mewaspadai tantangan perubahan iklim ke depan. Ia mengatakan, kondisi alam dapat mempengaruhi tingginya tingkat inflasi jika tidak diperkirakan. 

Jokowi menyampaikan seruannya sebagai tanggapan terhadap peringatan Sekretaris Jenderal PBB bahwa dunia sedang menuju neraka iklim.

“Shock. Climate hell. Suhu akan mencapai rekor tertinggi dalam lima tahun ke depan,” ujarnya di Rumah Presiden, Jumat (14) dalam Rakornas Pengendalian Inflasi. 

Misalnya, belakangan ini suhu terpanas di India mencapai 50 derajat Celcius, sedangkan di Myanmar mencapai 45,8 derajat Celcius. 

Masalahnya, lanjut Jokowi, masyarakat tidak bisa mandiri untuk melindungi diri dari kondisi cuaca tersebut Tentu saja bukan karena pengaruhnya terhadap makanan 

Kali ini, Kepala Negara juga menyampaikan dalam laporan FAO, sebuah organisasi internasional, bahwa jika situasi iklim saat ini dibiarkan saja, maka pada tahun 2050 mungkin akan terjadi kelaparan di dunia. 

Jadi di dalam negeri, Jokowi telah memperingatkan pemerintah pusat dan daerah untuk menunggu saat ini. Diperkirakan 50 juta petani akan mengalami kekurangan air, yang dapat menyebabkan kekurangan pangan. 

“Maksudnya apa? Jangan main-main dengan kekeringan. Jangan main-main dengan gelombang panas. Itu bisa menyebabkan inflasi. Kalau tidak ada stok, maka akan terjadi kelangkaan produksi, yang berarti harga otomatis naik. Itu hukum pasar,” ujarnya.

Oleh karena itu, Joko berpesan kepada Menteri Pertanian, Menteri PUPR, dan Direktur TNI untuk segera memasang dan membangun sekitar 20.000 pompa di wilayah utama penghasil beras. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel