Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Yokowi) menilai program pompa bensin di Kotawaringin Timur mempunyai peran penting sebagai penyangga pangan Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN) di masa depan.

Kepala Negara menyatakan, di Kabupaten Kotawaringin Timur sendiri, pemerintah telah menyalurkan 31 pompa yang saat ini hanya mampu mengairi 435 hektare dari total potensi sawah tadah hujan yang ada seluas 7.600 hektare. 

Menurut dia, jika produksi beras di daerah sekitarnya meningkat, maka kelebihannya akan dibawa ke IKN.

Hal itu disampaikannya usai meninjau langsung pelaksanaan bantuan pompa irigasi sawah dan pertanian (pumping) di Desa Bapeang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Rabu (26/6/2024).

“Kalau nanti indeksnya naik dari biasanya satu kali panen menjadi tiga kali lipat, berarti ada kelebihan produksi, dari situ dibawa ke IKN. “Tidak hanya Kotawaringin Timur, tapi juga daerah lain yang kelebihan produksi,” ujarnya. pepatah. melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Pria pertama Indonesia ini juga menambahkan, Kementerian Pertanian akan berupaya memenuhi kebutuhan pompa secara umum agar seluruh wilayah dapat terpenuhi.

Ia yakin program pemompaan nasional akan mencakup pendistribusian awal sebanyak 20.000 unit pompa, yang kemudian akan ditingkatkan menjadi sekitar 70.000 unit.

Presiden ketujuh RI ini menegaskan, langkah ini diambil sebagai respons terhadap kemungkinan kekeringan yang diperkirakan akan berlangsung pada Juli hingga Oktober.

Mengapa? melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam keterangannya kepada media usai peninjauan, Kepala Negara mengatakan saat ini semua negara terkena dampak gelombang panas dan kemarau panjang. Oleh karena itu, semua negara mengalami penurunan produksi beras. 

Presiden ketujuh RI ini mengaku berkomunikasi langsung dengan para petani. Menurut petani setempat, kehadiran pompa tersebut memungkinkan frekuensi panen meningkat.

Misalnya, kata Jokowi, para petani mengatakan, jika dulunya mereka bisa panen dua kali, maka program pompa akan meningkatkan peluang panen mereka hingga tiga kali lipat.

“Dulu, banyak negara mengekspor beras untuk digunakan sendiri. Begitu pula di negara kita, penilaian BMKG akan dilakukan pada bulan Juli, Agustus, September, Oktober dan mudah-mudahan tidak terjadi panas atau kekeringan yang harus diperkirakan. Siapkan dulu ramalannya, namanya pumping,” pungkas Jokowi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel