Bisnis.com, JAKARTA – Selasa (14 Mei 2024), Presiden Joko Widodo (Yokowi) meresmikan Bendungan Ameroro yang terletak di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dalam sambutannya, Kepala Negara menekankan pentingnya keberadaan bendungan untuk mencegah krisis air yang saat ini semakin menjadi perhatian di berbagai belahan dunia.

“Kita tahu di banyak negara saat ini sedang terjadi yang namanya krisis air, sangat sulit mendapatkan air. Karena kedepannya air akan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan kita. Jadi jangan sampai air terus mengalir. .mereka membuangnya ke laut dan tidak menggunakannya,” katanya di forum tersebut.

Kepala Negara menjelaskan, bendungan yang dibangun pada tahun 2020 dan selesai pada akhir tahun 2023 ini menelan biaya hingga Rp1,57 triliun.

Oleh karena itu, Presiden ketujuh RI ini berharap Bendungan Ameroro dapat memberikan manfaat yang lebih besar dari investasi yang dilakukan, salah satunya adalah pengurangan banjir di sekitar wilayah Konawa.

“Kapasitasnya 88 juta meter kubik, bendungan ini sangat besar dengan cekungan 398 hektare. Dan juga akan mengurangi banjir, mengurangi banjir yang dulu ada di sekitar Konave,” ujarnya.

Selain itu, orang nomor satu di Indonesia ini juga menyoroti dampak positif keberadaan Bendungan Ameroro terhadap sektor pariwisata khususnya di Kabupaten Wakatobi.

Jokowi juga berharap semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Wakatobi. Selain itu, untuk kawasan wisata Wakatobi yang strategis, dilakukan penataan alun-alun di kawasan Puncak Oiamba.

Tak hanya itu, ia juga menyebut kawasan Šumbud yang seluruh fasilitasnya sedang direnovasi.

“Kami juga berharap pariwisata di Kabupaten Wakatobi semakin berkembang dan meningkat,” imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Surakarta juga meresmikan pembangunan infrastruktur Kawasan Strategis Pariwisata Nasional di Kabupaten Wakatobi yang akan selesai pada November 2023.

Pembangunan daerah senilai Rp96,5 miliar ini diharapkan mampu melahirkan industri pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian nasional.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan VA Channel