Bisnis.com, Jakarta – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyampaikan pedoman yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menyebutkan bahwa data lebih mahal dibandingkan emas atau minyak.

Wakil Presiden Keamanan Siber dan Kripto Ekonomi BSSN Slamet Aji Pamungkas mengatakan Emas Indonesia diharapkan dapat mewujudkan visinya pada tahun 2045 dalam ekonomi digital yang didukung oleh lingkungan bisnis dan keamanan siber. Dia menjelaskan, hal tersebut sesuai dengan amanat Presiden Jokowi.

“Beliau [Presiden Jokowi] mengatakan, saat ini data lebih mahal dibandingkan emas atau minyak bumi. Dan ini terlihat pada beberapa kasus dimana kita harus menjaga data karena data adalah aset berharga dan sumber kejahatan,” kata Slamet, pada penerapan data center SNI 8799 untuk memperkuat infrastruktur informasi vital dan keuangan, disampaikan dalam webinar bertajuk

Sesuai arahan Presiden Jokowi mengenai visi mencapai Indonesia Emas pada tahun 2024, Slamet mengatakan Indonesia sedang merayakan hari jadinya yang ke-100 dan masuk dalam lima besar perekonomian.

Namun, Slamet menjelaskan salah satu pendorong simbol Indonesia Emas didukung dengan percepatan transformasi digital menuju ekonomi digital. Lebih jauh dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan bahwa ekonomi digital merupakan salah satu penopang perekonomian dunia.

“Sesuai dengan prinsip negara Pancasila, kami berharap transisi digital menuju ekonomi digital dapat berjalan dengan aman,” ujarnya.

Sebab, BSSN menunjukkan bahwa ekonomi digital mempunyai dua sisi uang serta sisi plus dan minus. Mereka berharap kerusakan ekonomi digital dapat dicegah dan dikelola.

“Bagusnya kita berharap bisa berjalan dengan baik, tapi minusnya itu yang diharapkan kita semua, kita akan cegah dan kita upayakan agar tidak terjadi, kita kurangi, kita harap bisa kita hilangkan,” ujarnya. dikatakan. Dia berkata.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA