Bisnis.com JAKARTA – Jepang melakukan upaya baru untuk menahan pelemahan yen lebih lanjut pada pertemuan para menteri keuangan G7 akhir pekan lalu. 

Menurut Reuters, Senin (27 Mei 2024), upaya pemerintah Jepang dan bank sentral menyoroti dilema yang dihadapi para pembuat kebijakan ketika mereka mencoba menyeimbangkan penurunan tajam yen yang merugikan konsumsi dan mengurangi biaya pinjaman mendukung perekonomian. 

Menyusul lobi Jepang, para menteri keuangan G7 menegaskan kembali komitmen mereka untuk berhati-hati terhadap volatilitas nilai tukar yang berlebihan dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan mereka di Italia pada hari Sabtu (25 Mei).

Kesepakatan tersebut dicapai setelah kepala diplomat moneter atau wakil menteri keuangan Jepang Masato Kanda menyatakan kesiapannya untuk melakukan intervensi pasar pada hari Jumat (24 Mei) jika diperlukan untuk mengatasi pergerakan yen yang berlebihan.

“Jika ada tindakan yang sangat tidak stabil dan berdampak negatif terhadap perekonomian, maka kita harus mengambil tindakan, dan tindakan tersebut dapat dibenarkan,” jelasnya. 

Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda, yang juga menghadiri pertemuan G7, memberi isyarat bahwa lemahnya belanja atau kenaikan imbal hasil obligasi tidak akan mengarah pada pelonggaran kebijakan moneter.

Pada Kamis (23 Mei), ia mengatakan penurunan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal I-2024 tidak mengubah pandangan bank sentral bahwa perekonomian negara bunga sakura tersebut berada pada jalur pemulihan yang moderat. 

Sementara itu, para analis juga memperkirakan Bank of Japan dapat menaikkan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang jika tren ekonomi sesuai ekspektasi mereka. 

“Posisi dasar kami adalah suku bunga jangka panjang ditentukan oleh pasar,” kata Ueda, Sabtu (25 Mei), ketika ditanya mengenai kenaikan suku bunga jangka panjang di Jepang baru-baru ini. 

Pengumuman tersebut muncul setelah serangkaian sinyal agresif dari Bank Sentral Jepang (BoJ), yang meningkatkan ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat atau pengurangan pembelian obligasi secara signifikan.

Ueda dilarang menggunakan kebijakan moneter untuk mempengaruhi pergerakan yen. Namun, dia menambahkan artikel tentang dampak melemahnya yen terhadap inflasi.

Berdasarkan jajak pendapat Reuters, banyak analis memperkirakan bank sentral negara tersebut akan menaikkan suku bunga pada kuartal ketiga atau keempat tahun ini. 

Mata uang Jepang menguat 0,11% terhadap dolar di level 156,81 pada pukul 08:42 WIB, menurut Bloomberg. 

Temukan berita dan artikel lainnya di Google Berita dan WA Channel.