Bisnis.com, JAKARTA – Bahana Sekuritas memperkirakan suku bunga Bank Indonesia (BI) akan diturunkan menjadi 6% pada rapat dewan pengurus (RDG) pada 17-18 mendatang. September 2024. 

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan penurunan tersebut akan diikuti dengan pelonggaran kebijakan kumulatif sebesar 50 basis poin (bps) pada kuartal IV 2024, sehingga BI rate diperkirakan akan mencapai 5% pada akhir tahun. .

“Kami yakin BI mempunyai ruang untuk melakukan pelonggaran kebijakan karena harga minyak yang lebih rendah, deflasi domestik, lemahnya data global terutama dari Tiongkok, dan [yang terpenting] potensi kejutan dari The Fed,” kata Satria dalam keterangan resmi Senin 09/09/2021. 16/2024). 

Ia juga mengatakan, deflasi yang berlangsung selama empat bulan berturut-turut menjadi alasan BI menurunkan suku bunga.

Sementara itu, Gubernur Perry Warjiyo dinilai cocok dengan Inflation Targeting Framework (ITF), apalagi jika inflasi rendah, secara teori akan memperkuat uang dan memberikan ruang untuk menurunkan suku bunga.

“Berkat penurunan harga pangan yang fluktuatif, Indonesia telah mencatat penurunan bulan ke bulan [MtM] selama empat bulan berturut-turut sejak bulan Mei, dan hal ini masih dapat berlanjut dalam beberapa bulan mendatang jika harga bahan bakar disesuaikan lebih rendah,” jelasnya. 

Belakangan, Perry juga dipandang sebagai sosok pragmatis yang cenderung bertindak cepat. 

Meskipun Perry telah mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada bulan Oktober atau setelah keputusan The Fed, langkahnya biasanya berdasarkan data dan tampaknya penting untuk mengejutkan pasar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel