Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengumumkan adanya tambahan peserta program restrukturisasi sebelum perusahaan tersebut dilikuidasi.

Program Jiwasraya merupakan program untuk melawan kepentingan politik agar terhindar dari kemungkinan kerugian besar yang menimpa politisi dan negara. Hal itu dilakukan setelah perusahaan mengalami tekanan likuiditas selama beberapa tahun.

Diketahui, masih ada pihak yang menolak reformasi Jiwasraya tadi. Jumlah anggota polisi yang awalnya menyatakan tidak bersedia mencapai 648 orang, namun memutuskan mengikuti program Jiwasraya pada September 2024.

Direktur Jenderal Jiwasraya R. Mahelan Prabantarikso menjelaskan, jumlah peserta mencapai 128 orang dari kelompok pemilik kategori bancassurance, 11 pemegang polis kategori bisnis, dan penambahan pemegang polis kategori ritel sehingga menjadi 545 orang.

“Kami masih terbuka bagi yang tidak mengikuti Program Rehabilitasi Jiwasraya,” kata Mahelan dalam keterangan resminya, Selasa (22/10/2024).

Sejak awal Oktober 2024, program pembaharuan Jiwasraya telah melibatkan 313.775 pemegang polis. Angka tersebut berasal dari 5.680 pemegang polis kategori korporasi, 290.763 pemegang polis kategori ritel, dan sekitar 17.332 polis dari pemegang polis kategori bancassurance. Jika dikonversi, jumlah peserta program Jiwasraya mencapai lebih dari 2,4 juta orang.

“Dan kini 99,9% pemegang polis yang mengikuti program pembaharuan Jiwasraya telah dialihkan ke PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life. Oleh karena itu, diharapkan polis pemegang polis yang belum ikut serta dapat segera mendaftar dan segera dialihkan,” ucap Mahelan. .

Sebelumnya, manajemen Jiwasraya juga telah menyiapkan tim khusus yakni tim Departemen Operasional dan Pasca Reformasi (OPPR) untuk mempercepat pembangunan tersebut.  Manajemen juga menyediakan sejumlah saluran komunikasi yang dapat digunakan oleh pejabat non-peserta untuk mengetahui lebih lanjut manfaat dan tata cara mengikuti program Jiwasraya.

Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko kerugian besar bagi pemegang polis yang belum memberikan kontribusi menyusul semakin ketatnya pembicaraan pembiayaan dan pencabutan izin perusahaan, terlebih lagi dengan pembubaran perusahaan. inilah yang akan terjadi di masa depan. Terdapat beberapa saluran yaitu call center (021) 5098 7151, WhatsApp +62 811-1465031, dan email di [email protected].

“Kami berharap jumlah pesertanya terus bertambah,” kata Mahelan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel