Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kondisi keuangan pemerintah sebesar Rp13.072,8 triliun per 31 Desember 2023 atau menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Jumlah neraca tersebut meningkat 6,06% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 yaitu sebesar Rp12.325,5 triliun pada Laporan Keuangan Negara (LKPP) tahun 2022.

Posisi keuangan pemerintah tercermin pada neraca per 31 Desember 2023 sebesar Rp13.072,8 triliun, ujarnya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Kamis (04/07/2024).

Sri Mulyani juga menyebutkan utang pemerintah pada akhir tahun 2023 sebesar Rp9.536,7 triliun, naik 6,91 persen dari akhir tahun 2022 sebesar Rp8.920,56 triliun.

Selain itu, posisi ekuitas hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp3.536,1 triliun, meningkat 3,85% dari tahun sebelumnya sebesar Rp3.404,89 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, penambahan ekuitas pada 2023 tanpa revaluasi aset merupakan yang pertama kali sejak diperkenalkannya pelaporan keuangan akrual.

“Hal ini tidak terlepas dari pendapatan yang baik, diikuti dengan belanja masyarakat yang juga semakin meningkat kualitasnya,” jelasnya.

Sri Mulyani mengatakan pada laporan tahunan 2023, pendapatan operasional tercatat sebesar Rp3.083,2 triliun dan beban operasional sebesar Rp3.111,7 triliun.

Dengan demikian, defisit operasional sebesar Rp 28,4 triliun.

Di sisi lain, pemerintah mencatatkan laba dari aktivitas non-operasional sebesar Rp60,1 triliun sehingga menghasilkan laba operasional sebesar Rp31,6 triliun pada tahun 2023. 

Sri Mulyani mengatakan, surplus laporan kegiatan tahun 2023 ini merupakan yang pertama sejak diperkenalkannya akuntansi akrual atau sejak pelaporan kegiatan dimulai pada tahun 2015.

Dewan mencatat arus kas bersih operasi minus Rp34,8 triliun, arus kas bersih investasi minus Rp391,6 triliun, arus kas bersih pendanaan Rp445,8 triliun, dan arus kas bersih operasi sementara Rp88,7 triliun. 

Arus kas bersih dari aktivitas investasi yang bernilai negatif mencerminkan upaya pemerintah dalam berinvestasi, khususnya dalam mendukung proyek pembangunan infrastruktur, jelasnya.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel