Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jatang) menyatakan program makan siang gratis atau pangan bergizi yang diusung Presiden terpilih Prabowo Sabianto diharapkan bisa membawa pulang bahan pangan. 

“Harapannya kita sebagai produsen pangan [bisa melakukan] semuanya secara lokal. Mulai dari pemerintahan baru hingga program makan siang bergizi, harapannya bisa mengambil manfaat dari masyarakat kita [di Jawa Tengah]. kecil.] Ambil dari luar negeri,” kata Sekda Provinsi Jawa Tenga Smyrno, Selasa (2/7/2024).

Ia mengatakan, banyak tempat di Jateng yang berpeluang menjadi pedagang makanan dalam program makan siang gratis tersebut, antara lain peternakan sapi perah di Kabupaten Semarang, Kabupaten Kalitin, Kabupaten Buiwalali, dan Kota Salatiga. Dari segi penangkapan ikan, terdapat daerah seperti Kabupaten Japara, Kabupaten Rambang, Kabupaten Suap, dan Kabupaten Selecap yang banyak terdapat usaha budidaya dan budidaya ikan.

Meski demikian, Samarmo mengakui Jateng masih belum mengerjakan pekerjaan rumahnya untuk memanfaatkan peluang di bidang pangan, salah satunya meningkatkan produksi susu. 

“Beternak sapi itu tidak menguntungkan, karena peternak kaya tidak pernah mempertimbangkan biaya tenaga kerja dan tidak pernah memikirkan biaya produksi, karena mereka beternak sendiri. tidak bisa menutupi [modal kerja]. Jadi harus dilakukan dalam skala besar,” jelas Smirna.

Deputi Direktur Jenderal Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah Ndari Surjaningsih mengakui sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Jawa Tengah.

Kedepannya, lanjutnya, sektor usaha ini akan mampu menunjang sektor manufaktur, khususnya sektor makanan dan minuman.

“Melihat potensi di Jateng khususnya padi, maka bawang merah, cabai, tanaman hortikultura seperti sagu sangat besar,” jelas Nadari. 

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulani Indrawati mengungkapkan, anggaran program makan siang atau gizi gratis ini sebesar 71 triliun APBN 2025 atau Rp pada tahun pertama pemerintahan Prabhu Sabianto.

Sri Mulani mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Perdana Menteri terpilih Prabowo Sabianto dan tim transisi untuk memperjelas bagaimana program gizi gratis dapat dimasukkan ke dalam RAPBN 2025. 

Pak Prabowo menyampaikan sudah menyetujui program pangan gratis bergizi ini dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahun pertama pemerintahannya, atau 2025, telah disepakati alokasi sekitar Rp71 triliun dalam RAPBN 2025, kata Pak Prabu. Sri Maulana dalam jumpa pers, Senin (24/6/2024). 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel