Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Jasa Indonesia atau Jasindo mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 25,42% (YOY/YY) menjadi Rp 1,77 triliun pada semester I/2024. Asuransi properti masih menjadi bidang bisnis utama dengan kontribusi terbesar.

Manajer pengembangan bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara mengungkapkan, strategi tahun ini juga fokus pada bisnis inti seperti real estate, energi darat dan lepas pantai, teknologi, pertanggungjawaban, dirgantara dan satelit, serta kelautan dan lambung kapal. 

Industri real estate menyumbang porsi terbesar terhadap total pendapatan premi bruto, yaitu Rp 444,21 miliar. Disusul rangka kapal dengan nilai premi Rp 140,79 miliar. Jasindo juga mencatat peningkatan lini teknologi dan garansi juga turut mendongkrak pendapatan perseroan. 

“Kami merasa berada pada jalur yang tepat jika melihat hasil tersebut, terutama dari bisnis real estate yang semakin berkembang. Namun, penting bagi kami untuk menjaga momentum ini untuk menghadapi kemungkinan tantangan yang lebih kompleks di semester kedua,” ujarnya. mengatakan dalam siaran pers. keterangan resmi, Selasa (9/10/2024).

Perusahaan asuransi umum yang tergabung dalam Holding Indonesia Financial Group (IFG) ini menargetkan sukses menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mempertahankan kinerja hingga akhir tahun depan.

Misalnya dengan menggandeng mitra terkait IFG untuk meningkatkan kapasitas reasuransi dan memberikan nilai tambah berupa manajemen risiko. Selain itu, perseroan juga mengembangkan inisiatif di segmen proyek pemerintah, antara lain perancangan skema baru Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan penguatan skema asuransi kesehatan.

“Kami fokus membangun hubungan yang kuat dengan klien, khususnya di segmen korporasi dan ekosistem BUMN. Salah satu rencana kami adalah meningkatkan penetrasi pasar dengan menggandeng perbankan khususnya HIMBARA dan membuat recovery account yang hilang beberapa tahun lalu. ” dia menjelaskan.

Memasuki Semester II/2024, Jasindo optimistis akan melanjutkan tren pertumbuhan positif tersebut. Meski tidak menaikkan target, perseroan akan tetap fokus mencapai target tahunan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Jasindo berencana untuk lebih memperkuat bisnis inti perusahaan dan memastikan retensi 100% untuk pembaruan/penawaran besar saat ini di semester kedua. 

“Selain itu, kami akan memperluas kerja sama dengan beberapa BUMN melalui inisiatif cross-selling G2G kepada pelanggan utama mereka. Inovasi, efisiensi, dan tata kelola yang baik akan menjadi prioritas kami untuk menjaga stabilitas bisnis,” ujarnya.

Di tengah tantangan yang masih dihadapi industri asuransi umum, seperti perubahan peraturan dan meningkatnya ekspektasi nasabah, Jasindo berupaya untuk terus berinovasi dan beradaptasi untuk memastikan perlindungan risiko yang lebih baik bagi masyarakat dan pelaku bisnis di Indonesia.

Diwe juga menyoroti peran penting IFG sebagai holding yang mendorong Jasindo menjadi mitra manajemen risiko yang terpercaya bagi mitra bisnis. 

IFG berperan sebagai katalis untuk mendorong masuknya pasar asuransi non-jiwa melalui pendekatan manajemen risiko terintegrasi.

“IFG mendukung kami dalam mengidentifikasi kesenjangan keamanan dan menawarkan solusi komprehensif untuk memitigasi risiko. Hal ini memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan kami di masa depan,” tutupnya.

Cek berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel