Bisnis.com, Jakarta – PT Assuransi Jasa Indonesia (Jacindo), perusahaan asuransi umum milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia Financial Group (IFG), dari asuransi properti menjadi Rp 444,21 miliar pada Juni 2024. .
Menurut Sekretaris Perusahaan Jacindo Brelian Gema, pendapatan premi meningkat 22,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp362,87 miliar pada Juni 2023. Terjadi peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. kata Brelian kepada Bisnis, Rabu (31/7/2024).
Soal klaim, Brelian menyebut perseroan telah membayar klaim sebesar Rp 187,43 miliar hingga Juni 2024. Wilayah
Brelian menambahkan Jacindo akan terus berperan sebagai mitra manajemen risiko dengan fokus pada bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. Ia mengatakan, hal itu akan terus memberikan nilai tambah bagi tertanggung.
Pada tahun 2023, Jacindo membukukan pendapatan sebesar Rp3,3 triliun, naik dari Rp3,25 triliun pada tahun 2022, tumbuh 1,79% YoY (year/year-over-over). Pertumbuhan terbesar terjadi pada asuransi satelit, yang memberikan perlindungan terhadap kecelakaan satelit sebelum peluncuran, selama peluncuran, dan saat satelit berada di orbit.
Premi asuransi satelit yang tercatat sebesar Rp129,97 miliar pada tahun 2022 meningkat menjadi Rp283,4 miliar pada tahun 2023. Pada produk kelautan, produk liabilitas juga meningkat dari Rp 40 miliar pada tahun 2022 menjadi 40,36 miliar pada tahun 2023. , yang memberikan perlindungan terhadap kecelakaan atau kerugian akibat operasional pengiriman kargo menggunakan kapal, akan mencapai Rp 275,38 miliar pada tahun 2023, meningkat sekitar 65,5% dari Rp 166,43 miliar pada tahun 2022.
Di sisi lain, asuransi non-jiwa sektor pertambangan minyak (onshore energy) mencapai Rp44,42 miliar pada tahun 2023, meningkat 12,16% dari Rp39,62 miliar pada tahun sebelumnya. Produk energi kelautan juga akan tumbuh sekitar 0,32% year-on-year dari Rp570,79 miliar menjadi Rp572,62 miliar pada tahun 2022.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel