Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilir Rosan Roeslani mengatakan pihaknya akan memprioritaskan hilirisasi sebagai tujuan institusi jangka pendek.

Rosan menjelaskan, nomenklatur Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) diperluas hingga Kementerian Investasi dan Hilirisasi.

Ia menjelaskan, Presiden Prabovo Subianto menekankan pentingnya memberikan nilai tambah pada bahan baku. Oleh karena itu, kementerian akan memprioritaskan hilir terlebih dahulu.

“Kita lihat di hilir [nilai tambah] ini, apa yang bisa kita dorong agar bisa dimulai dulu, baik di pertambangan, kinerja, perikanan dan lain-lain,” kata Rossan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Jakarta Selatan. , Senin (21 Oktober 2024).

Dia menjelaskan, hingga saat ini fokus hilirisasi masih pada produk pertambangan seperti nikel. Meski begitu, lanjutnya, Prabovo ingin melakukan ekspansi ke hilir sesuai visi dan misinya.

Rossan mencontohkan, masih banyak barang unggulan dalam negeri yang kemungkinan besar bisa ditemukan di hilir, seperti rumput laut dan perikanan.

“Pesan Pak Prabov jelas, swasembada pangan. Itu juga yang menjadi prioritas kita ke depan,” ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ini menegaskan pihaknya akan membahas secara rinci tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang pada Selasa (22/10/2024). Dia meminta masing-masing pihak bersabar.

Sementara itu, Wakil Menteri Penanaman Modal dan Hilir Todotua Pasaribu menambahkan, Prabowo sudah memerintahkan dirinya untuk memberikan kemudahan bagi investor, terutama terkait birokrasi. Lebih lanjut, pemerintah ingin mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di masa depan.

“Pada dasarnya Pak Prabowo, Presiden dalam hal ini, juga meminta untuk kembali menciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga semua investasi bisa masuk dan bergerak dengan baik,” kata Todotua bersamaan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan VA Channel