Bisnis.com, JAKARTA – Bahlil Lahadalia diminta mempercepat transisi energi, salah satunya menghapus pajak produksi batu bara, usai dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru.

Bhima Yudhisthira, Direktur Eksekutif Pusat Studi Ekonomi dan Hukum (CELIOS), menilai masih banyak hal yang harus dicapai Bahlil dalam waktu kurang dari dua bulan masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama dalam hal percepatan transisi ke energi terbarukan.

Oleh karena itu, ia menilai diperlukan reformasi perpajakan di sektor pertambangan kotor yang diyakini akan memperlambat proses transisi energi.

Oleh karena itu, kita perlu mendorong perpajakan atas produksi batu bara dan menjajaki insentif perpajakan bagi smelter nikel yang belum bertanggung jawab terhadap lingkungan, jelas Bhima, Senin (19/08/2024).

Tak hanya itu, lanjutnya, Bahlil juga perlu menstimulasi transisi negara melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), yang merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan International Partnership Group (IPG).

Bhima menilai dukungan langsung APBN dan kebijakan Kementerian ESDM juga tidak kalah pentingnya. Dia mencontohkan Bahlil perlu menambah jumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang sudah pensiun.

“Perpres 112/2022 yang masih memperbolehkan pembangunan PLTU industri baru juga perlu ditinjau ulang, dan diperkirakan 21 GW PLTU industri akan dibangun sehingga menghambat upaya Indonesia untuk memenuhi target emisi karbonnya. katanya.

Oleh karena itu, ia mendesak Kementerian ESDM berdiskusi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengenai revisi DMO (Domestic Market Obligation) batubara yang meningkatkan risiko ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, khususnya pembangkit listrik.

Terakhir, Bhima juga mendesak Kementerian ESDM untuk memudahkan energi berbasis masyarakat menggunakan transmisi PLN, sekaligus memungkinkan penjualan listrik yang dihasilkan dari kelebihan energi bersih ke PLN.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melakukan perombakan kabinet depan Indonesia pada Senin (19/08/2024) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Salah satu yang ditunjuk adalah Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang sebelumnya menjabat Menteri Investasi. Bahlil menggantikan Arifin Tasrif yang menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada 23 Oktober 2019 hingga 19 Agustus 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel