Bisnis.com, Jakarta – Carlos Alcaraz menilai mengalahkan Novak Djokovic untuk merebut gelar Wimbledon 2023 bisa menandai perubahan jajaran petenis putra dunia dari dominasi “Tiga Besar”.

Alcaraz mengalahkan Djokovic 1-6, 7-6 (8/6), 6-1, 3-6, 6-4 pada pertandingan terakhir hari Minggu waktu setempat, mengakhiri laju empat gelar Wimbledon berturut-turut Djokovic.

Pemain berusia 20 tahun itu mengalahkan Djokovic dalam drama lapangan tengah tanpa henti selama empat jam 42 menit untuk memenangkan trofi Wimbledon pertamanya dan gelar besar kedua dalam karirnya.

Dua dekade kemudian, Djokovic, Roger Federer dan Rafael Nadal, yang disebut Tiga Besar, mendominasi permainan tenis. Alcaraz mengatakan kemenangannya bisa menjadi awal era baru.

“Ini adalah mimpi. Saya berusia 20 tahun. Saya belum pernah menjalani banyak momen seperti ini. Membuat sejarah seperti hari ini, ini adalah momen paling membahagiakan dalam hidup saya,” kata Alcaraz, seperti dilansir AFP, Senin.

“Menjaga Novak dalam performa terbaiknya di panggung ini, membuat sejarah, menjadi orang yang mengalahkannya di lapangan ini selama 10 tahun tak terkalahkan adalah hal yang luar biasa bagi saya.”

“Bagus bagi generasi baru melihat saya mengalahkannya dan berpikir mereka bisa melakukannya juga. Ini bagus untuk saya dan juga untuk para pemain muda,” kata Alcaraz.

Saat Djokovic meraih gelar mayor pertamanya di Australia Terbuka pada 2008, usia Alcaraz belum genap lima tahun.

Namun, dengan pensiunnya Federer dan Nadal mendekati akhir karier gemilangnya, Alcaraz muncul sebagai tantangan terbesar bagi Djokovic.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel