Bisnis.com, JAKARTA – Waktu Keberangkatan Haji semakin dekat. Umat ​​​​paroki diimbau untuk mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit seperti infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) yang dapat menimbulkan komplikasi bahkan kematian.

Kata dr kata dr PP Perdokh (Direktur Umum Perhimpunan Dokter Haji Indonesia) Syarief Hasan Lutfie mengungkapkan, berdasarkan data haji tahun 2023, total kematian hingga hari ke-73 sebanyak 841 orang.

“Karena 800 orang, jemaah kita hilang 2 kloter. Kalau kita lihat jumlahnya, penyebab kematian terbesar adalah pneumonia. Tapi penyakit terbanyak adalah ISPA,” jelasnya dalam Diskusi Media, Rabu (8/5/2024). ).

Berdasarkan data tersebut, dari total jemaah haji, sebanyak 158.804 orang menderita ISPA. Studi yang dilakukan di Arab Saudi juga menunjukkan bahwa sekitar 60 persen umat yang berobat di Klinik Pratama Mina mempunyai keluhan infeksi saluran pernapasan.

Selain itu, hampir 40 persen jemaah yang dirawat di rumah sakit disebabkan oleh pneumonia. Hingga 67% pendamping yang dirawat di unit perawatan intensif disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan.

Hasil penelitian Balkhy terhadap 500 pasien jamaah haji juga menemukan bahwa 56 persen jamaah haji mengalami infeksi saluran pernapasan yang dipastikan disebabkan oleh virus influenza.

“Saat flu menyerang, orang-orang yang berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta bisa berisiko serius. Inilah pentingnya jamaah yang membutuhkan vaksinasi flu untuk memberikan perlindungan diri saat menunaikan ibadah haji dan umrah,” kata dr Sharif.ARI dan Penularan Pneumonia Pada Jamaah Haji

Kata dr Syarief mengungkapkan, banyak kasus ISPA terjadi bahkan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Penyerahan tersebut dilakukan saat calon jamaah haji berkumpul di Indonesia selama masa tunggu, saat berada di pesawat, setibanya di Arab Saudi, hingga kembali ke tanah air.

“Semua tempat tersebut sangat rawan akan adanya kerumunan, sehingga sebagian besar kasusnya terjadi secara berkelompok, dan semua jemaah haji bisa terdampak. Selain mengganggu aktivitas ibadah, juga dapat memicu serangan penyakit paru-paru kronis lainnya,” ujarnya. dikatakan.

Oleh karena itu, calon jemaah diimbau melakukan upaya preventif, mulai dari memakai masker selama perjalanan haji atau umrah, menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat, minum air putih yang cukup, dan menerapkan pola hidup bersih, sehat, dan aktif.

Selain itu, calon jemaah haji dan umroh juga wajib mendapat vaksinasi.

“Vaksin itu sesuatu yang aneh, pasti ada efek sampingnya. Tapi tidak perlu khawatir, karena vaksin ini melindungi kita dalam jangka panjang. Efek samping ini tidak ada apa-apanya dibandingkan kita sakit dan sakit,” tegasnya. .

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel