Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak dunia terus menguat pada Jumat (1/11/2024), seiring meningkatnya konflik internasional di Timur Tengah menyusul pemberitaan Iran sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel di Irak dalam waktu dekat. hari.

Mengutip Reuters, harga AS sendiri. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 1,95% atau AS. dia. $1,3 hingga $70,61 per barel setelah ditutup 0,95% di sesi sebelumnya. Saat ini harga minyak mentah Brent terlihat naik 1,95% atau US. dia. $1,35 pada $74,12 per barel.

Berlanjutnya reli harga minyak didukung oleh berita pembalasan Iran terhadap Israel. Intelijen Israel menunjukkan bahwa Iran sedang bersiap untuk menyerang Israel dari wilayah Irak dalam beberapa hari mendatang, kemungkinan sebelum pemilihan presiden AS pada tanggal 5 November, Axios melaporkan Kamis, mengutip dua sumber Israel yang tidak disebutkan namanya.

Serangan itu diperkirakan akan dilakukan oleh Irak dengan sejumlah besar drone dan rudal balistik, Axios melaporkan. Laporan tersebut mengatakan bahwa serangan terhadap pasukan pro-Iran di Irak bisa jadi merupakan upaya Teheran untuk mencegah serangan Israel lebih lanjut terhadap sasaran di Iran.

Harga minyak juga didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC+ dapat menunda rencana peningkatan produksi minyak pada bulan Desember selama satu bulan atau lebih, empat sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu, mengutip kekhawatiran tentang volatilitas permintaan minyak dan peningkatan pasokan minyak.

Namun, harga diperkirakan turun lebih dari 1% setiap minggunya, berjuang untuk pulih dari penurunan 6% pada hari Senin setelah serangan Israel pada tanggal 26 Oktober terhadap pasukan Iran yang melewati fasilitas minyak dan nuklir dan tidak mengganggu pasokan energi.

“Meskipun pasar minyak mentah berusaha mengurangi kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut, mereka tidak mampu menghapus kesenjangan yang signifikan setelah pembukaan kembali pada hari Senin,” kata analis IG Market yang berbasis di Sydney, Tony Sycamore.

Namun, pemulihan harga minyak WTI akan berlanjut hingga penutupan Jumat lalu di sekitar $71,80, tambahnya, seiring dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah.

“Saya pikir hal ini akan tergantung pada siapa yang memenangkan pemilu AS dan rincian stimulus keuangan apa, jika ada, yang dihasilkan dari pertemuan Komite Tetap NPC,” kata Sycamore, mengacu pada peristiwa besar di AS dan Tiongkok, negara penghasil minyak terbesar di dunia. produsen. . Pembeli, minggu depan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel