Bisnis.com, JAKARTA – PT Benteng Api Technic Tbk. (BATR) resmi mencatatkan saham perdananya melalui penerbitan 620 juta saham atau setara 620.000.000 lembar saham atau setara dengan 6.200.000 suara pada hari ini, Senin (10/6/2024).

Dalam penawaran umum tersebut, berdasarkan batasan tetap atau fixed, saham Benteng Api Technic mendapat total pemesanan sebanyak 41,21 kali.

Berdasarkan informasi Bursa Efek Indonesia yang dikutip Senin (10/6/2024), total pemesanan saham BATR mencapai 25,54 miliar lembar saham atau setara 25.549.114.800 lembar saham, dari rencana 620 juta lembar atau setara 20,50% produksi. dan modal disetor perseroan setelah penawaran umum perdana.

Menurut Benteng Api Technic, emiten berkode saham BATR ini mematok harga penawaran umum perdana (IPO) Rp 110 per saham, yang mana perseroan mendapat dana baru senilai Rp 68,20 miliar.

Bersamaan dengan penerbitan saham baru, emiten yang bergerak di bidang bahan bangunan ini juga akan menerbitkan Waran Seri 1 terbesar yaitu 620 juta atau 25,78% dari jumlah penuh yang diterbitkan pada saat pengumuman pendaftaran. untuk IPO.

Waran ini akan otomatis dibagikan sebagai insentif kepada pemegang saham baru, dimana setiap pemegang 1 persen saham BATR berhak mendapatkan 1 waran secara cuma-cuma. Selanjutnya, setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru.

Benteng Api Technic memperkirakan jaminan sebesar Rp 186 miliar

BATR menetapkan harga pelaksanaan waran sebesar Rp300 per saham yang dapat dikonversi menjadi saham dalam 1 tahun, yakni periode 10 Juni 2024 sampai dengan 9 Juni 2025.

Oleh karena itu, produsen tradisional dan perangkat monolitik berkelanjutan menargetkan perolehan agunan pembiayaan baru hingga Rp 186 miliar.

Waran Teknik Benteng Api dengan kode saham BATR-W dapat dijual oleh pemegang saham BATR antara tanggal 10 Juni 2024 sampai dengan tanggal 4 Juni 2025 (pasar reguler dan diperdagangkan) atau tanggal 6 Juni 2025 (pasar uang).

BATR menyatakan rencananya akan menggunakan 38,65% dana IPO untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terkait. Sekitar 10% digunakan untuk pembangunan dan renovasi, 5,67% untuk pembelian peralatan laboratorium, dan 6,84% untuk pembelian mesin produksi.

“Sisanya sebesar 38,82% akan digunakan sebagai biaya operasional [opex] berupa persediaan bahan dan peralatan tetap,” kata manajemen dalam prospektus.

PT KGI Sekuritas Indonesia PT KGI Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin emisi atas penerbitan sertifikat dalam penawaran umum saham ini.

Sebagai informasi, Benteng Api Technic mencatatkan laba sebesar Rp 9,32 miliar hingga November 2023 atau kurang dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 10,31 miliar.

Saat ini pendapatan BATR tercatat sebesar Rp 123,18 miliar, tumbuh dari posisi yang sama pada tahun 2022 sebesar Rp 118,10 miliar.

Total aset BATR hingga akhir November 2023 sebesar Rp 112,73 miliar dengan utang Rp 41,43 miliar dan ekuitas Rp 71,29 miliar.

Ridwan merupakan pemegang saham mayoritas BATR sebelum IPO dengan kepemilikan saham sebesar 54,62%. Kemudian, Sugeng Suryadi memiliki 22,88% saham, Ekadana Prayoga Suryadi 15,50%, dan Anwar Dianto 5% saham.

Sekadar informasi, BATR yang berlokasi di Surabaya merupakan produsen batu bata, beton, dan struktur beton monolitik. Begitu pula dengan perusahaan yang mengkhususkan diri pada bidang teknik dan kontraktor di bidang refraktori dan isolasi.

Perusahaan menawarkan produk tahan lama untuk kebutuhan konsumen di berbagai industri seperti industri baja; industri peleburan aluminium dan tembaga; nikel dan pengecoran; industri semen dan kapur; dan industri petrokimia dan pupuk. 

____________

Penafian: Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.