Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terpantau berangsur-angsur bergerak menuju rekor tertinggi seiring masih tingginya permintaan safe haven seiring dengan sikap investor yang mewaspadai pemilu presiden AS yang semakin dekat dan konflik di Timur Tengah.
Mengutip Bloomberg pada Rabu (23/10/2024), harga emas spot terpantau turun tipis sebesar 0,02% menjadi $2,747.10 per troy ounce setelah mencapai rekor tertinggi 2,749 pada Selasa (22/10). /2024). Sementara itu, emas Comex naik tipis 0,01% menjadi $2,760 per troy ounce.
Pergerakan harga emas dipengaruhi oleh sentimen risiko geopolitik karena para pedagang fokus pada ketatnya pemilihan presiden AS dan kekhawatiran bahwa konflik antara Israel dan Iran dapat meningkat menjadi perang yang lebih luas.
Sentimen bullish juga meluas ke kompleks logam mulia yang lebih luas, dengan harga perak kini mendekati $35 per ounce, yang terakhir dicapai pada tahun 2012.
Peralihan ke aset-aset yang lebih aman membantu mengimbangi tekanan dari aksi jual Treasury AS dalam beberapa hari terakhir karena para pedagang bertaruh pada laju pelonggaran yang lebih lambat oleh Federal Reserve. Biasanya, imbal hasil yang lebih tinggi dan kebijakan moneter yang ketat cenderung membebani logam mulia karena tidak membayar bunga.
“Kemampuan emas untuk mendorong harga lebih tinggi, terlepas dari latar belakang makronya, menunjukkan pasar terus melihat arus positif,” tulis analis Standard Chartered Plc, Suki Cooper.
Cooper mengatakan ada potensi emas terus naik dalam beberapa minggu mendatang. Standard Charted sebelumnya memperkirakan harga emas rata-rata $2,800 per ounce pada kuartal keempat, dengan harga ditetapkan rata-rata $2,900 untuk tiga bulan pertama tahun 2025.
Harga logam mulia telah meningkat sekitar sepertiganya pada tahun ini dan mencapai level tertinggi berturut-turut, dan kenaikan tersebut semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan langkah The Fed untuk menurunkan suku bunganya.
Manajer keuangan juga menambah kekuatan pada reli ini, dengan dana lindung nilai (hedge fund) meningkatkan posisi net long emas mereka dalam beberapa sesi terakhir dan investor menambah dana yang diperdagangkan di bursa.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel