Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 7 emiten mulai dari MTEL, NAYZ hingga TBIG diperkirakan akan membagikan dividen senilai satu triliun rupiah kepada investor hari ini, Rabu 3 Juli 2024.

Menurut Lembaga Kustodian Efek Indonesia (KSEI), 7 emiten yang membayar dividen kini antara lain PT Bundamedik Tbk. (BMHS), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. (GHON) dan PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM).

Selain itu ada juga PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ), PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG).

Seperti diketahui, Tower Bersama Infrastructure telah sepakat untuk membagikan kepada pemegang saham dividen final sebesar 683 miliar rupiah dari laba bersih tahun buku 2023.

Perusahaan portofolio Grup Saratoga ini mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,56 triliun pada tahun 2023. Capaian tersebut turun 4,71% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 1,63 triliun. 

“RUPST menyetujui pembagian dividen tunai pada akhir tahun buku 2023 sebesar Rp683 miliar dari laba bersih tahun 2023,” kata Direktur Infrastruktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso dalam paparan publik di Jakarta, Kamis. (30 Mei 2024).

Helmy menjelaskan total TBIG membagikan 80% laba bersihnya sebagai dividen atau Rp 1,24 triliun. Sebelumnya, TBIG tercatat telah membagikan dividen interim sebesar Rp 565,9 miliar pada Desember 2023. 

“Dividen interim sudah kami bagikan, sehingga sisanya sebesar Rp 683 miliar akan dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 11 Juni 2024,” kata Helmy.

Helmy menjelaskan, dividen Rp 683 miliar tersebut setara dengan Rp 30,2 per saham dan akan dibayarkan kepada investor pada 3 Juli 2024.

Sedangkan Mitratel (MTEL) akan membagikan dividen sebesar Rp 1,4 triliun dengan tambahan dividen khusus sebesar Rp 100,5 juta.

Manajemen Mitratel menjelaskan, dividen khusus adalah dividen yang diberikan kepada pemegang saham yang namanya tercantum dalam daftar pemegang saham per 12 Juni 2024. Dividen tunai dan dividen khusus akan dibayarkan secara bersamaan kepada pemegang saham yang berhak paling lambat tanggal 3 Juli 2024.

Sementara dalam RUPS Mitratel, Jumat (31/5/2024), pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 1,4 triliun atau Rp 17. Jumlah tersebut setara dengan 70% laba bersih tahun 2023.

“Perusahaan juga menyiapkan dividen khusus sebesar Rp 100,5 miliar atau sebesar 5% dari laba bersih. Dengan demikian, total dividen yang akan dibagikan adalah 75% dari laba bersih,” konfirmasi manajemen, Jumat (31/5). /2024).

Sementara itu, RUPS menyetujui alokasi laba ditahan sebesar Rp 462 miliar atau setara 23% dari laba bersih dan cadangan sebesar Rp 40 miliar atau 2%.

Sedangkan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) akan membagikan dividen tunai sebesar 302 juta rupiah atau setara 0,12 rupiah per saham kepada investor.

Pembagian dividen seiring dengan pendapatan perseroan yang meningkat 13,6% pada 2023 menjadi Rp 48 miliar, meski laba bersih turun signifikan 86,4% menjadi Rp 307,2 juta.

Direktur NAYZ Teuku Chairul Wisal mengatakan perseroan terus mengembangkan jaringan distribusi penjualan di seluruh Indonesia, baik melalui produk ritel maupun kemitraan, yang akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan perseroan pada tahun 2023.

“Sesuai rencana penggunaan dana hasil penawaran umum perdana pada Februari 2023, Perseroan kini juga sedang melakukan proses pembangunan pabrik di kawasan Gunung Sindur, Bogor,” ujarnya lagi dalam paparan publik. beberapa waktu lalu di masa lalu

Daftar Pembagian Dividen 7 Emiten 3 Juli 2024: PT Bundamedik Tbk. (BMHS) Rp 0,56 per saham. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) Rp 18,27 per saham. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. (GHON) Rp 165 per saham. PT Graha Prima Mentari Tbk. (GRPM) Rp 1,5 per saham. PT Hassana Boga Sejahtera Tbk. (NAYZ) Rp 0,12 per saham. PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA) Rp 0,5 per saham. PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) Rp 30,20 per saham.

__________

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel