Bisnis.com, Jakarta – Masuknya dua investor asing asal China dan Australia ke Ibu Kota Negara (IKN) dinilai masih manis dan jauh dari ekspektasi, apalagi nilai investasi yang dibutuhkan IKN ‘kecil’ jika dibandingkan. 

Ekonom Celios, Neelul Hooda, mengatakan kehadiran investasi asing di IKN berdampak positif, apalagi Delonex dikabarkan ingin memiliki pusat perbelanjaan. Sedangkan AIS mendirikan sekolah di IKN. Namun menurutnya, investasi tersebut masih sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan IKN. 

Tak hanya itu, ia juga menyoroti masuknya AIS seiring dengan kebijakan pemerintah yang memberikan tunjangan khusus kepada ASN untuk tetap berada di IKN. 

Huda meragukan, kehadiran AIS akan menghemat biaya tenaga ASN di IKN. 

Masuknya kedua investor ini masih jauh dari ekspektasi dari segi nilai. Sangat kecil dibandingkan kebutuhan investasi di IKN, kata Hooda kepada Bisnis, Rabu (25/9/2024). 

Sementara itu, Pengawas Tata Kota Universitas Trisakti Niravon Joga menegaskan, agar pemerintahan baru segera menunjukkan keseriusan melalui APBN untuk IKN untuk meyakinkan investor yang ada agar terus berinvestasi, termasuk dalam 5 tahun ke depan pemerintah memastikan transfer tersebut.

“Pemerintah pusat sebaiknya mengirimkan investor ke kota/kabupaten sekitar IKN, Kalimantan dan Indonesia Timur sebagai bukti mendorong pertumbuhan ekonomi baru di luar Jawa,” kata Nerwono. 

Sebelumnya, Delonex, perusahaan global di sektor pariwisata internasional, akan menjadi investor asing pertama yang berinvestasi langsung di Proyek Mega Nusantara Ibu Kota Negara (IKN).

Juru Bicara Otoritas Ibu Kota Kepulauan (OIKN) Troy Pinto mengatakan perusahaan asal Tiongkok tersebut akan menggarap proyek mixed development di IKN.

Rencananya grounding Delonex akan dilakukan pada 25 September 2024, hari kedua investasi tahap 8.

“Keesokan harinya, 25 September, untuk investor asing [tanpa kerja sama langsung dengan perusahaan lokal] ada 1 dari China,” kata Troy kepada Bisnis, Senin (23/9/2024). 

Sebelumnya, Badan IKN mengabarkan investasi Delonix di IKN senilai Rp 500 miliar. Alokasi dana tersebut belum diketahui.

Sekadar informasi, Delonex merupakan perusahaan asal China yang fokus pada sektor konsumen offline seperti hotel, restoran, dan lounge bandara.

New Century Hotels and Resorts merupakan salah satu portofolio perusahaan. Hingga saat ini, Delonix telah berinvestasi di lebih dari 1,300 hotel di seluruh dunia dan 195,000 kamar di banyak pusat wisata dan bisnis di seluruh dunia.

Selain Delvinx, investor asing lain yang masuk ke IKN adalah sekolah mandiri Australia dengan total investasi awal Rp 150 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel